tirto.id - Belum ada keputusan FIFA terkait laga Bahrain vs Timnas Indonesia di matchday 3 Grup C ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung pada Kamis (10/10). Sebaliknya, muncul pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) AFC, Datuk Windsor John, yang menyebut PSSI tidak detail dalam komplain terkait laga tersebut.
Terkait ucapan Sekjen AFC ini, anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, melalui akun instagramnya, menegaskan PSSI sudah berkirim surat elektronik kepada FIFA dan AFC. Lantas, mengapa AFC belum menanggapi surat PSSI tersebut dan bagaimana kronologinya?
Kronologi Surat PSSI ke AFC Soal Wasit Bahrain vs Indonesia
Dalam laga Bahrain vs Timnas Indonesia di Stadion Nasional Bahrain, Riffa pada Kamis (10/10), tuan rumah memaksakan hasil imbang 2-2 lewat gol terlambat Mohamed Marhoon. Gol itu tercipta pada menit 99. Padahal, sebelumnya hanya ada tambahan waktu 6 menit injury time.
Gol penyama kedudukan itu, di samping serangkaian keputusan wasit Ahmed Al Kaf yang cenderung merugikan Timnas Indonesia, membuat reaksi besar penggemar sepak bola tanah air. Netizen melakukan report massal akun instagram Al Kaf, di samping menyerbu akun media sosial Bahrain FA.
Usai laga kontroversial tersebit, PSSI, melalui Exco Arya Sinulingga menyebut bakal segera mengirim surat protes soal kepemimpinan Ahmed Al Kaf.
Namu, pada Sabtu (12/10) lalu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) AFC, Datuk Seri Windsor John, menuturkan kepada New Strait Times bahwa komplain resmi PSSI soal laga kontra Bahrain belum diterima pihaknya.
"Kami butuh klarifikasi PSSI soal yang mereka keluhkan. Apakah itu soal performa (wasit), manajemen waktu (tambahan injury time), atau masalah spesifik lainnya. Kami sudah mendengar berbagai keluhan, tetapi komplain (PSSI) mesti lebih terperinci," papar sang Sekjen AFC.
Usai pernyataan Datuk Seri Windsor John beredar di media sosial, Exco PSSI, Arya Sinulingga mengaku heran. Pasalnya, pihaknya sudah 2 kali mengirimkan komplain terkait laga kontra Bahrain.
Arya melalui media sosial Instagram menerangkan bahwa protes pertama sudah disampaikan oleh manajer Timnas Indonesia, Sumardji, hanya beberapa saat usai laga. Protes tersebut langsung diterima oleh match commisioner pada pukul 22.04 waktu setempat.
"Tanggal 10 Oktober tidak lama setelah pertandingan (Bahrain vs Timnas Indonesia), (manajer Timnas) Pak Sumardji sudah menyampaikan ke match commisioner mengenai waktu (pertandingan) yang lebih dari 96 menit lho. Pak Sumardji tanda tangan diterima match commisioner," papar Arya.
Protes kedua dikirimkan PSSI ke FIFA dengan 2 poin utama. Pertama, terkait injury time yang berlanjut meski seharusnya laga sudah usai. Kedua, penunjukan wasit yang berasal dari wilayah sama dengan tuan rumah. Ahmed Al Kaf adalah warga negara Oman.
"Tanggal 11 (Oktober) kita kirim lagi (surat komplain), bahkan ke FIFA. Ada dua poin protes kami, penambahan waktu. Kedua, yang kami (permasalahkan) kenapa wasitnya juga dari Asia Barat, Timur Tengah," papar Arya.
Menurut sang Exco PSSI, pihaknya sudah melakukan protes sesuai dengan prosedur yang berlaku. Oleh karenanya, Arya berharap AFC dan FIFA bisa memproses surat aduan dari PSSI soal kepemimpinan wasit Ahmed Al Kaf.
Timnas Indonesia saat ini menempati peringkat 5 klasemen Grup C ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Hanya posisi pertama dan kedua grup yang berhak lolos ke putaran final. Sementara itu, tim urutan 3 dan 4 akan menjalani ronde 4 sebelum masuk playoff interkontinental.
Jika Timnas Indonesia bertahan di peringkat 5, Garuda akan gugur. Oleh karenanya, sisa 7 pertandingan Grup C begitu penting bagi pasukan Shin Tae-yong. Salah satunya adalah partai kontra China di Qingdao Youth Stadium, China, pada Selasa (15/10). Laga ini tayang melalui siaran langsung RCTI dan live streaming Vision+.
Editor: Iswara N Raditya