tirto.id - Peningkatan kasus COVID-19 secara signifikan terus terjadi di Amerika Serikat mencapai 25.450 dalam 24 jam atau 1 hari sebagaimana dicatat Worldometers dikutip Tirto pada, Rabu (17/6/2020) pukul 12.24 WIB. Total kasus menjadi 2.208.400 mencakup keseluruhan wilayah di Amerika Serikat.
Tingkat kematian akibat virus ini juga berubah menjadi 119.132 jiwa setelah penambahan 849 kasus selama satu hari. Sedangkan 903.041 pasien telah dinyatakan sembuh dari infeksi virus yang menyerang paru-paru tersebut.
Kota New York masih menjadi negara bagian di AS yang mencatat total kasus paling tinggi sebesar 405.785 setelah naik 646 kasus dalam 24 jam. Sementara itu, peningkatan kasus COVID-19 terbesar dicatat Texas sebesar 4.413 kasus menjadi 95.793.
Banyak negara bagian mencatat pertambahan kasus lebih dari 1.000 per hari termasuk California dengan peningkatan 3.440, Florida dengan peningkatan 2.783 kasus. Namun, jika diakumulasikan total kasus di masing-masing negara bagian tersebut belum mengalahkan kasus di New York dan New Jersey di posisi kedua kasus terbanyak yakni 170.250.
Penambahan terus terjadi setelah Amerika Serikat membuka kembali wilayahnya untuk memulihkan ekonomi. Tidak hanya itu, adanya demo menuntut keadilan terhadap pria kulit hitam yang meninggal akibat berselisih dengan polisi, George Floyd, di banyak negara bagian AS juga diyakini menjadi faktor pemicu bertambahnya kasus infeksi.
Di sisi lain, usaha-usaha restoran, bar, dan ritel lain banyak yang tidak menerapkan protokol kesehatan untuk membantu menurunkan kasus corona yang terus meningkat. Direktur Kesehatan Masyarakat Barbara Ferrer menemui setidaknya 1.000 restoran yang membiarkan meja berdekatan satu dengan yang lain dikutip dari LA Times.
Mengatasi virus corona yang semakin masif, pemerintah Amerika Serikat juga tengah mengembangkan vaksin. Tiga perusahaan pengembang vaksin akan melakukan percobaan fase ketiga mulai bulan Juli mendatang terhadap 30.000 orang yang tersebar di negara Amerika Serikat dan negara lainnya.
Tiga pengembang tersebut antara lain Moderna yang akan melangsungkan percobaan di bulan Juli, Oxford/ Astra Zeneca di bulan Agustus, dan Johnson&Johnson di bulan September. Sebelumnya, pencarian vaksin dimulai sejak Januari. Percobaan pertama vaksin dimulai pada Maret, dan masih terus berlangsung hingga kini. Dikutip dari CNBC, produksi vaksin bertujuan untuk menghasilkan setidaknya 300 juta.
Sementara itu, pejabat administrasi Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa vaksin virus corona dapat diperoleh secara gratis untuk masyarakat yang tidak mampu membelinya. “Mereka yang rentan, tidak dapat membeli vaksin namun membutuhkannya, akan mendapatkannya secara gratis,” ungkapnya kepada para wartawan saat temu press di Selasa (16/6/2020) pagi.
Pejabat administrasi Trump tersebut juga mengatakan bahwa mereka juga sedang bekerja dengan perusahaan asuransi yang telah membayar vaksin, dan membantu mendistribusikan vaksin kepada masyarakat luas.
Presiden Donald Trump sebelumnya mengklaim bahwa Amerika Serikat telah memproduksi 2 juta vaksin COVID-19 yang telah “siap untuk dipakai” setelah para ilmuwan menyatakan vaksin tersebut telah aman dan efektif digunakan. Lebih lanjut, para ilmuwan kini sedang mempelajari virus, termasuk bagaimana sistem imunitas merespons vaksin setelah digunakan pada tubuh manusia.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yantina Debora