Menuju konten utama

Kasus Flu Babi Ditemukan di Batam, Masyarakat Diminta Waspada

Epidemiolog Dicky Budiman menyampaikan hingga saat ini belum ditemukan potensi virus flu babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) menular ke manusia.

Kasus Flu Babi Ditemukan di Batam, Masyarakat Diminta Waspada
Ilustrasi Babi. foto/istockphoto

tirto.id - Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengimbau masyarakat khususnya peternak untuk mewaspadai penularan flu babi Afrika atau African Swine Fever (ASF). Hal itu merespons temuan kasus ASF di peternakan babi di Pulau Bulan, Batam, Kepulauan Riau.

Badan Pengawas Makanan Singapura (SFA) menemukan virus ASF pada babi hidup yang diimpor dari Pulau Bulan pada 19 April lalu. Temuan itu membuat Singapura berhenti mengimpor babi dari peternakan terbesar di Indonesia tersebut.

Menurut Dicky, temuan virus ASF pada babi di Indonesia bukan merupakan hal baru. Sebelumnya, kasus flu babi juga pernah ditemukan di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Akan tetapi, ia menyampaikan hingga saat ini belum ditemukan potensi virus ASF menular kepada manusia.

“Belum ada tanda berubah menjadi zoonotif virus yaitu penyakit dari hewan ke manusia. Sejauh ini 100 persen penyakit hewan saja tidak ada potensi menular ke manusia,” kata Dicky saat dihubungi reporter Tirto, Kamis (11/5/2023).

Meski begitu, Dicky menyatakan temuan ini perlu ditanggapi oleh pemerintah dengan serius. Bukan tidak mungkin virus lain muncul dari peternakan hewan yang pengelolaan kurang baik.

“Bukan tidak mungkin memiliki kemampuan menjadi zoonotif virus. Dalam artian tidak boleh dianggap remeh, PR kita ini kesehatan hewan. Kesehatan manusia kuat kalau kesehatan hewan juga terataskan,” ujarnya.

Dicky berpesan agar pemerintah mulai melakukan monitoring pada peternakan dan menggalakan vaksinasi pada hewan. Ia juga mengimbau agar hewan sakit jangan sampai dikonsumsi oleh masyarakat.

“Dan pekerja (peternakan hewan) harus memakai masker karena itu melindungi kita,” kata Dicky.

Dalam keterangan terpisah, Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Nuryani Zainuddin telah mengimbau peternakan untuk meningkatkan penerapan biosekuriti dan penanganan ternak yang sakit.

Nuryani berencana membagi peternakan babi di Pulau Bulan menjadi 22 subkompartemen. Hal itu bertujuan memisahkan ternak ke dalam beberapa kelompok sehingga bila salah satunya terjangkit virus, maka tidak menyebar ke peternakan lain.

Baca juga artikel terkait FLU BABI AFRIKA atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Gilang Ramadhan