Menuju konten utama

Kasus COVID-19 Melonjak, Arus Penumpang KA Justru Naik 7 Persen

Berdasarkan catatan KAI, selama Agustus penumpang KA hanya terdapat 56 ribu orang/ hari, sementara di sepanjang September ada 60 ribu orang/hari.

Kasus COVID-19 Melonjak, Arus Penumpang KA Justru Naik 7 Persen
Penumpang berada di dalam Kereta Api (KA) Sri Tanjung jurusan Lempuyangan Yogyakarta-Ketapang Jawa Timur di Stasiun KA Madiun, Jawa Timur, Kamis (30/7/2020). ANTARA FOTO/Siswowidodo/aww.

tirto.id - Saat angka penularan kasus COVID-19 sentuh rekor tertinggi di September 2020, arus mobilitas orang di transportasi Kereta Api (KA) meningkat 7 persen. Berdasarkan catatan PT Kereta Api Indonesia (KAI) selama Agustus penumpang KA hanya terdapat 56 ribu orang/ hari, sementara di sepanjang September ada 60 ribu orang/hari.

"Sampai minggu ketiga September, KAI rata-rata melayani 60 ribu pelanggan perhari, naik 7% dibanding bulan Agustus," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangan resmi yang diterima Tirto, Selasa (22/9/2020).

Joni mengklaim, seluruh penumpang yang menggunakan KA sudah aman dan tidak terjangkit COVID-19. Pasalnya, pihak KA tetap mewajibkan penumpang untuk memiliki dokumen keterangan negatif corona. Pun ketika penumpang tidak memiliki dokumen tersebut, pihak KAI sudah mempersiapkan fasilitas rapid test di 21 stasiun.

"Penambahan stasiun yang melayani rapid test ini merupakan bentuk peningkatan pelayanan yang kami berikan bagi pelanggan dalam rangka menerapkan protokol kesehatan pada perjalanan kereta api," ujar dia.

Penyediaan layanan rapid test di stasiun bertujuan untuk memudahkan pelanggan sehingga tidak perlu mencari tempat rapid test di luar. Joni bilang, saat layanan rapid test di stasiun pertama kali diluncurkan di Stasiun Pasar Senen pada 29 Juli 2020, layanan tersebut baru tersedia di 12 Stasiun. Yakni Stasiun Gambir, Pasar Senen, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, Purwokerto, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasarturi, dan Malang.

Saat ini pihaknya menambah fasilitas tes cepat di 9 stasiun, penambahannya di antaranya adalah Stasiun Jember, Ketapang, Tegal, Kiaracondong, Cirebon Prujakan, Sidoarjo, Kroya, Blitar, dan Jombang.

"Harganya hanya Rp85.000. Jumlah stasiun yang melayani akan terus kami tambah untuk melayani lebih banyak pelanggan," ujar Joni.

Ia bilang dari total 60 ribu orang/ hari yang hilir mudik menggunakan KA, ada 2.200 orang/hari yang menggunakan layanan rapid test di stasiun. "Masyarakat sangat antusias dalam memanfaatkan layanan ini. Jumlahnya mencapai 126 ribu pengguna atau rata-rata 2.200 pengguna per hari. Adapun Stasiun Pasar Senen menjadi stasiun yang paling banyak melayani rapid test," terang dia.

"Dengan penambahan layanan rapid test di sejumlah stasiun ini, diharapkan mobilitas masyarakat dapat semakin meningkat, dengan tetap menjadikan kereta api sebagai moda transportasi yang aman, nyaman, selamat, dan seluruh pelanggannya sehat sampai di tujuan," imbuh dia.

Sebagai informasi, Indonesia mengalami rekor penambahan pasien COVID-19 dalam sehari, Senin (21/9/2020), dengan 4.176 kasus baru. Data pemerintah pun memperlihatkan bahwa penularan virus corona masih terjadi di masyarakat hingga hari ini, Selasa (22/9/2020).

Bahkan, jumlah penambahan pasien COVID-19 masih dalam jumlah yang tinggi, di atas 4.000 kasus baru dalam sehari. Berdasarkan data yang masuk pada Selasa (22/9/2020) pukul 12.00 WIB, terdapat 4.071 kasus baru COVID-19 dalam 24 terakhir. Penambahan itu menyebabkan total kasus COVID-19 di Indonesia kini mencapai 252.923 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama penyakit ini pada 2 Maret 2020.

Baca juga artikel terkait PERJALANAN KERETA API atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Restu Diantina Putri