tirto.id - Perusahaan keamanan dan anti-virus asal Rusia, Kaspersky, telah meluncurkan layanan anti-cheater untuk memberantas pemain game online yang curang dengan menggunakan cheat. Layanan ini mengusung nama Kaspersky Anti-Cheat dan berbasis cloud.
Kaspersky Anti-Cheat ini sedikit berbeda dengan layanan anti-cheat standar yang telah hadir terlebih dahuku seperti Valve Anti-Cheat (VAC), BattlEye, atau PunkBuster.
Kaspersky Anti-Cheat dikembangkan untuk turnamen eSports guna menjaga integritas para pemain eSports profesional.
Cara kerja Kaspersky Anti-Cheat yang menggunakan basis cloud ini adalah terdiri dari dua aplikasi, yakni aplikasi klien untuk gamer dan dasbor berbasis web yang digunakan untuk penyelenggara turnamen.
Aplikasi klien akan mendeteksi upaya untuk merusak mode operasi normal game dan melaporkan masalah apa pun ke dasbor berbasis web.
Setelah penyelenggara turnamen melihat peringatan adanya indikasi kecurangan dari dasbor web, dapat segera melakukan tindakan berupa pencekalan pada pemain yang terdeteksi curang.
Hal ini dapat mencegah pemain curang dapat melangkah lebih jauh dalam pertandingan esports.
Berdasarkan informasi dari ZDNetpada Selasa (10/9/2019), beberapa tahun terakhir ini ada peserta yang mencoba bermain curang di turnamen eSports.
Saat turnamen memang bebas cheat atau pemain curang karena peserta menggunakan komputer standar yang disediakan oleh penyelenggara.
Sedangkan babak kualifikasi biasanya sangat bermasalah. Para pemain di babak kualifikasi biasanya bermain dari rumah, dan tersebar di seluruh dunia.
Mereka terkadang menggunakan cara curang untuk membantu meningkatkan peluang mereka mencapai babak final.
Berdasarkan survei tahun 2018 dari Irdeto menemukan bahwa satu dari tiga gamer mengaku melakukan kecurangan dan hanya 12% gamer yang tidak pernah mengalami pengalaman bermain multi-player yang dimanipulasi oleh pemain yang menggunakan cheat.
"Permainan yang adil sangat penting bagi gamer yang berusaha menunjukkan kelas dan keterampilan mereka. Ketika game seperti CS: GO, PUBG atau DOTA 2 menjadi penuh dengan cheater, gamer yang jujur akan berhenti bermain atau bahkan menyerah untuk selamanya."
"Solusi kami memberi peluang bagi penyelenggara turnamen untuk mempertahankan keseimbangan yang stabil dalam komunitas game dan memantau kemajuan kompetisi mereka. Dengan diperkenalkannya Kaspersky Anti-Cheat, perusahaan kami membawa lebih dari 20 tahun pengalaman yang relevan dalam memerangi malware dan cybercrime ke wilayah baru," kata Anton Selikhov, pemilik produk, Kaspersky Anti-Cheat.
Penulis: Ditya Pandu Akhmadi
Editor: Yandri Daniel Damaledo