tirto.id - Kapolri Jenderal Tito Karnavian kembali menegaskan keseriusannya mencegah penumpukan perwira tinggi di tubuh Polri. Salah satu cara yang dilakukan Tito adalah menahan laju kenaikan pangkat dengan memperpanjang masa jabatan anggota di bawah pangkat komisaris besar.
“Langkah yang kami lakukan untuk mengakomodir meledaknya jumlah Kombes ini, satu, mengerem kenaikan pangkat dengan memperpanjang masa dinas Kompol ke AKBP, AKBP ke Kombes. Jadi yang sekarang ini beruntung karena nanti direm,” kata Tito usai melantik 39 anggota polisi yang naik pangkat menjadi kombes di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selama (3/7/2018).
Saat ini, kata Tito, personel Polri yang menduduki pangkat kombes mencapai 1.300-1.400 orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 400 hingga 500 orang tengah menjalani pendidikan di Sekolah Staf dan Pimpinan Tingkat Tinggi (Sespimti) sekitar 400 orang sampai 500 orang.
Tito merasa jumlah tersebut terlalu banyak karena jabatan di atas pangkat kombes hanya tersedia ketika ada perwira tinggi yang pensiun. Dalam sebulan, jumlah perwira tinggi yang pensiun hanya empat hingga lima orang dalam sebulan. Sehingga jumlah kombes yang ada saat ini, belum bisa menyusut.
Ini menjadi dasar bagi dirinya untuk mengerem kenaikan pangkat perwira menengah ke perwira tinggi. “Kalau sudah kombes mau bintang 1 [Brigadir Jenderal], diletakkan di mana saja bebas. Tapi mau minta jabatan Kapolda, Wakapolda, pusing lah saya sama Pak Wakapolri,” kata Tito.
Berlebihnya jumlah jabatan kombes menjadi dilema bagi Tito untuk menentukan promosi pangkat menjadi bintang 1. Mantan Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror ini mengatakan, banyak perwira Polri yang berposisi kombes sudah tidak naik pangkat sejak lama dan terkejar juniornya.
“Milih senior karena kasihan, milih junior karena performanya bagus. Ini dilema yang saya rasakan,” kata Tito lagi.
“Ini kan sudah lolos jadi kombes, kerja saja yang baik, jangan pikir kapan dapat bintang dulu, masih banyak senior-senior.”
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Mufti Sholih