tirto.id - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran merespons perihal dirinya masuk sebagai kandidat bakal calon Penjabat Gubernur DKI Jakarta. Ia mengaku tidak berminat menduduki jabatan sipil tersebut.
"Saya tidak berminat," ujar dia di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (24/5/2022).
Ia beralasan ingin tetap konsisten mengerjakan tugasnya sebagai polisi untuk menjaga keamanan dan ketertiban ibu kota dan masih ingin membantu Kapolri.
"Masih banyak pekerjaan rumah yang harus saya selesaikan untuk menjaga Jakarta, dan saya masih ingin membantu Kapolri untuk mewujudkan Polri yang Presisi,” sambung Fadil.
Usulan Fadil untuk menggantikan Anies datang dari politikus Partai Solidaritas Indonesia William Aditya Sarana.
William menilai Fadil bisa menjadi pilihan alternatif karena jenderal polisi bintang dua itu dianggap paham mengenai permasalahan di Jakarta.
Sementara, Wakil Gubernur DKI, Riza Patria, menyerahkan seluruhnya kepada Presiden Jokowi perihal Penjabat Gubernur Jakarta untuk menggantikan Anies Baswedan yang masa jabatannya berakhir pada Oktober 2022.
"Pokoknya kami serahkan kepada pemerintah pusat yang terbaik," kata Riza di Balai Kota DKI, Jumat, 13 Mei 2022 lalu.
Ketua DPD Partai Gerindra DKI itu menegaskan presiden yang berwenang memutuskan penjabat. Dia berharap siapapun yang menjadi penjabat gubernur untuk menggantikan Anies harus didukung bersama untuk memajukan Jakarta.
"Pasti yang ditugaskan adalah orang yang memiliki kompetensi dan pemahaman yang baik," tutur Riza.
Mendagri Tito Karnavian mengungkapkan saat ini tengah dilakukan proses penjaringan nama yang akan menempati DKI 1. Kemendagri akan menyodorkan tiga nama calon, satu bulan sebelum masa jabatan Anies Baswedan berakhir.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Fahreza Rizky