tirto.id - Panitia seleksi CPNS 2021 akan mengumumkan hasil integrasi nilai SKD dan SKB dalam dua tahap. Tahap 1 akan diumumkan pada 9 dan 10 Desember 2021, sementara tahap 2 akan diumumkan pada 3 dan 4 Januari 2021.
Saat ini, pengolahan nilai SKD dan SKB baru dilakukan oleh instansi yang menelenggarakan rekrutmen di tahap 1. Tahap selanjutnya, panitia seleksi instansi serta panitia seleksi nasional (panselnas) akan melakukan rekonsiliasi dan validasi hasil integrasi nilai tersebut.
Di sisi lain, instansi yang menyelenggarakan seleksi CPNS 2021 di tahap 2 masih menyelenggarakan ujian SKB. Kegiatan SKB tahap 2 dijadwalkan berlangsung hingga 18 Desember 2021.
Berikut jadwal rekrutmen CPNS 2021 selanjutnya sesuai dengan yang ditetapkan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Kegiatan | Tahap 1 | Tahap 2 |
Pelaksanaan SKB | 15-28 November 2021 | 27 November-18 Desember 2021 |
Pengolahan/Integrasi Hasil SKD dan SKB | 29 November - 1 Desember 2021 | 19-20 Desember 2021 |
Rekonsiliasi Integrasi Hasil SKD dan SKB | 2-4 Desember 2021 | 21-24 Desember 2021 |
Validasi Hasil Integrasi SKD dan SKB | 5-6 Desember 2021 | 27-28 Desember 2021 |
Penyampaian Hasil SKD dan SKB | 7-8 Desember 2021 | 29-30 Desember 2021 |
Pengumuman Hasil SKD dan SKB | 9-10 Desember 2021 | 3-4 Januari 2022 |
Masa Sanggah | 13-16 Desember 2021 | 5 – 8 Januari 2022 |
Jawab Sanggah | 17-24 Desember 2021 | 10-17 Januari 2022 |
Pengumuman Pasca Sanggah | 27-29 Desember 2021 | 18-19 Januari 2022 |
Penyampaian Kelengkapan Dokumen | 30 Desember – 17 Januari 2022 | 20 Januari -15 Februari 2022 |
Usul Penetapan NIP | 1-30 Januari 2022 | 1 -28 Februari 2022 |
Link dan Cara Cek Hasil SKB CPNS 2021
Nilai hasil SKB CPNS 2021 bisa dilihat secara langsung melalui sistem live score yang di-update panselnas begitu peserta menyelesaikan ujian. Live score SKB bisa dilihat melalui siaran langsung di Youtube BKN, yaitu @OfficialCATBKN atau kanal Youtube milik titik lokasi ujian.
Sementara, hasil integrasi SKD dan SKB nantinya akan diumumkan melalui platform informasi resmi masing-masing instansi. Berikut daftar 60 link untuk cek pengumuman hasil integrasi nilai SKD dan SKB CPNS 2021.
Nilai Maksimal SKB CPNS 2021
Hingga saat ini panselnas belum secara resmi merilis besaran nilai maksimal SKB CPNS 2021. Namun, jika berkaca dari pelaksanaan CPNS di tahun-tahun sebelumnya, ada kemungkinan bahwa nilai maksimal SKB sama dengan nilai maksimal SKD.
Pada CPNS 2017 nilai maksimal untuk SKD CPNS adalah 500 dengan nilai SKB juga 500. Begitupula pada rekrutmen tahun 2019, dimana nilai maksimal SKD dan SKB sama-sama 500.
Sementara, tahun ini nilai maksimal SKD CPNS naik menjadi 550. Kenaikan nilai maksimal tersebut terjadi setelah penambahan 10 butir soal ujian yang semula 100 menjadi 110 soal, dengan nilai maksimal 1 soal benar adalah 5.
Cara Hitung Nilai SKB CPNS 2021
Berdasarkan Permenpan RB Nomo 27 Tahun 2021, pengolahan nilai SKB tambahan menjadi tanggung jawab masing-masing instansi yang hasilnya disampaikan kepada ketua panselnas.
Artinya, apabila instansi menyelenggarakan SKB tambahan selain computer assisted test (CAT) BKN, maka pengolahan nilainya akan dilakukan sesuai dengan kebijakan setiap instansi.
Dalam penentuan nilai akhir kelulusan CPNS 2021 sendiri, SKB setidaknya memengang bobot 60 persen dari total keseluruhan nilai. Sementara 40 persen sisanya akan ditentukan dengan nilai SKD.
Jika merujuk pada metode penilaian CPNS 2019, nilai SKB maupun SKD akan diintegrasikan dengan melibatkan nilai maksimal masing-masing seleksi. Hasil integrasi tersebut kemudian akan diterjemahkan ke skala 100 atau sesuai kebijakan panitia seleksi kemudian.
Melansir BKPSDM Kota Cirebon perhitungan nilai integrasi SKD dan SKB CPNS pada tahun sebelumnya kurang lebih akan seperti berikut:
- Nilai kumulatif SKD/Nilai maksimal SKD x 40% = 40 persen nilai SKD
- Nilai kumulatif SKB/Niai maksimal SKB x 60% = 60 persen nilai SKB
- Nilai akhir = (40 persen nilai SKD + 60 persen nilai SKB) x skala nilai 100
Perlu diketahui bahwa cara di atas merupakan metode yang digunakan pada rekrutmen 2019. Metode tersebut bisa saja tidak lagi digunakan sesuai dengan kebijakan panselnas tahun ini.
Editor: Yantina Debora