Menuju konten utama

Kapal Pencari Pesawat MH370 Hilang Kontak Selama Tiga Hari

Muncul teori konspirasi, kapal Seabed Constructor telah mengambil jalan memutar untuk mendapatkan harta karun kapal SV Inca yang tenggelam dekat area pencarian MH370.

Kapal Pencari Pesawat MH370 Hilang Kontak Selama Tiga Hari
Malaysia Airlines. FOTO/malaysiaairlines.com

tirto.id - Kapal yang mencari pesawat Malaysia Airlines MH370 menghilang dari layar pelacakan selama tiga hari setelah mematikan sistem pemantauan satelitnya sendiri tanpa penjelasan.

Sebelumnya pada awal Januari, perusahaan Ocean Infinity yang berbasis di AS dipekerjakan oleh pemerintah Malaysia untuk mencari pesawat MH370 yang hilang pada Maret 2014.

Kapal pencarinya, Seabed Constructor, memulai investigasi pada 22 Januari. Setelah 10 hari, pada Kamis (1/2/2018), kapal secara otomatis mematikan Sistem Identifikasi Otomatis (SIA) tanpa penjelasan.

Tiga hari kemudian, kapal itu muncul kembali di luar area pencarian dan dalam perjalanan menuju pemberhentian untuk pengisian bahan bakar yang dijadwalkan di Pelabuhan Fremantle, Australia.

Baik pemerintah Malaysia maupun Ocean Infinity telah menjelaskan bahwa telah terjadi pemadaman listrik ketika kapal tersebut hilang dalam perjalanan tiga hari itu.

Anggota keluarga mereka yang berada di dalam pesawat MH370 telah meminta pemerintah Malaysia dan Ocean Infinity untuk menjelaskan pemadaman listrik tersebut, di tengah meningkatnya spekulasi mengenai pergerakan kapal tersebut.

KS Narendran, yang memiliki saudara di MH370, meminta transparansi lebih besar atas hilangnya sementara kapal tersebut.

"Saya menemukan perkembangannya cukup ganjil, dan mengkhawatirkan," kata dia seperti dikutip The Guardian. "Jika kebisuan mereka dan kondisi [kapal] tak terlihat itu disengaja, untuk mencegah kecurigaan, penjelasan yang memuaskan harus dilakukan. Jika karena alasan lain, maka demi transparansi, kami harus diberi tahu penyebabnya.

"Tidak ada wartawan dan tidak ada anggota keluarga yang berada di kapal pencari. Saya berharap ada beberapa ... Kami menonton dengan itikad baik. Saya berharap sangat tinggi untuk pengungkapan resmi sehingga meminimalisasi ruang untuk spekulasi, kontroversi atau aroma konspirasi."

Selama tiga hari pemadaman, teori konspirasi mulai tersebar secara online. Salah satunya disebutkan, kapal Seabed Constructor telah mengambil jalan memutar untuk mendapat harta karun dari kapal SV Inca yang karam di dekat perairan tersebut. SV Inca adalah sebuah kapal Peru yang tenggelam pada 1911 saat dalam perjalanan ke Sydney.

Mengutip laporan The Guardian, Kevin Rupp, seorang teknisi mesin yang secara umum melacak kapal Seabed Constructor, mengatakan bahwa hal itu sangat tidak mungkin terjadi.

"Saya tidak punya sopan santun untuk berbicara tentang mereka yang menyebarkan rumor bahwa Seabed Constructor benar-benar melakukan pencarian harta karun," katanya.

Dia mengatakan bahwa semua spekulasi hanyalah dugaan, dan pelacak mungkin telah dimatikan untuk mencegah penderitaan yang tidak perlu ke keluarga korban.

"Jika kapal mendeteksi kontak [dengan MH370] bisa jadi tindakannya yang paling mungkin adalah pindah ke tempat deteksi dan menurunkan ROV - kendaraan kecil yang dikontrol jarak jauh," jelasnya.

"Untuk melakukan ini, Seabed Constructor harus duduk diam di satu tempat untuk jangka waktu yang lama dan ini akan sangat terlihat bagi kita yang melihat-lihat aplikasi pelacakan AIS kita....”

Saya yakin mereka mungkin telah mengubah pemancar AIS menjadi mode daya rendah untuk mencegah kita berspekulasi bahwa mereka telah menemukan sesuatu dan menyebabkan tekanan yang tidak semestinya bagi keluarga terdekat."

Dalam satu perkembangan terbaru yang dirilis oleh pejabat Malaysia, sejauh ini MH370 dikonfirmasi belum ditemukan di minggu pertama pencarian, antara 22 dan 30 Januari 2018.

Selama waktu itu, Seabed Constructor telah menggeledah area "prioritas tinggi" yang oleh para periset Australia ditunjuk sebagai tempat tenggelamnya pesawat. Antara 2014 dan 2017, pihak berwenang Australia telah melakukan pencarian tiga tahun sepanjang 120.000 km persegi yang gagal untuk menemukan pesawat tersebut. Setelah itu, Organisasi Riset Ilmiah dan Industri Persemakmuran (CSIRO) mengidentifikasi area prioritas sebagai tempat berikutnya untuk diinvestigasi.

Ilmuwan Richard Cole mengatakan di Twitter bahwa kapal pencari tersebut telah menghabiskan tiga hari di daerah yang sebelumnya telah ditelusuri, di sudut tenggara wilayah pencarian.

Setelah mengisi bahan bakar di Fremantle, Seabed Constructor diharapkan bisa kembali ke area pencarian. Tim memiliki waktu 90 hari untuk menemukan MH370. Jika tak ditemukan maka tak ada biaya yang dibayarkan. Upah untuk menemukan pesawat bervariasi antara $20 juta dan $70 juta tergantung pada area yang ditelusuri.

Pesawat MH370 menghilang pada Maret 2014, lenyap dari kontak radio selama 40 menit ketika terbang dari Kuala Lumpur ke Beijing. Data radar militer dan satelit menunjukkan bahwa pesawat tersebut tiba-tiba berbalik dan terbang ke selatan menuju Samudera Hindia, menabrak dan menelan 239 korban jiwa semua awak dan penumpang di atas kapal.

Pesawat itu membawa 152 warga Cina dan 50 warga Malaysia, serta penumpang dari Australia, Kanada, Prancis, Hong Kong, India, Indonesia, Iran, Belanda, Selandia Baru, Rusia, Taiwan, Ukraina dan Amerika Serikat.

Baca juga artikel terkait PESAWAT MH370 atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari