tirto.id - Mantan gelandang Juventus, Andrea Pirlo, angkat bicara soal tersingkirnya Bianconeri dari ajang Liga Champions 2018/2019. Laga leg kedua babak 8 besar yang dilangsungkan di Allianz Stadium pada Rabu (17/4) antara Juventus vs Ajax berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan tim tamu.
Menurut Pirlo, Juventus telah bermain baik sepanjang 30 menit pertama. Namun Pirlo merasa para pemain terlalu takut untuk menekan sang lawan. Mantan gelandang internasional Italia itu juga mengkritik penampilan Federico Bernardeschi dan Miralem Pjanic.
"Juve bermain dengan baik selama setengah jam pertama, ketika melakukan pressing tinggi dan memaksa Ajax untuk memainkan bola panjang. Setelah [Ajax] menyamakan kedudukan, saya melihat Juve terlalu malu dan takut, terutama pada pemain yang seharusnya memiliki karakter seperti Pjanic dan Bernardeschi, yang terlihat kelalahan," ucap pria berusia 39 tahun itu.
Kritik Pirlo terhadap kedua pemain tersebut tak sepenuhnya benar. Menurut catatan whoscored, Pjanic menjadi pemain Juventus dengan rating tertinggi serta berhasil menjadi arsitek terjadinya gol Cristiano Ronaldo. Selain itu, Pjanic membukukan 83% umpan sukses, kendati tak sekali pun melakukan duel udara.
Sedangkan Federico Bernardeschi menjadi pemain Juventus dengan rating terendah. Whoscored hanya memberikan angka 5.88. Winger internasional Italia itu tak pernah melepaskan sepakan ke arah gawang, kehilangan bola dua kali, serta hanya menuntaskan 13 umpan sukses sepanjang 80 menit di atas lapangan.
Bernardeschi sendiri masih optimis dengan potensi Juventus menjuarai Liga Champions di kesempatan berikutnya. Kendati kalah pada musim ini, mantan winger Fiorentina itu menyebut trofi Big Ears pasti akan diraih Bianconeri.
"[Kekalahan] ini adalah sinyal penting. Saya pikir Presiden membangun tim tahun ini dengan hebat, dalam beberapa tahun terakhir dan akan melakukan proyek di tahun-tahun mendatang yang akan demi memenangkan Liga Champions," ucap Bernardeschi.
"Saya yakin Liga Champions akan tiba di Turin. Jika tidak tahun ini, ini akan menjadi tahun berikutnya dan jika tidak tahun depan, maka yang berikutnya. Itu akan datang."
Bagi Ajax, ini adalah kelolosan pertama mereka ke babak semifinal Liga Champions sejak musim 1996/1997. Der Amsterdammers masih menunggu pemenang laga antara Manchester City vs Tottenham sebagai lawan selanjutnya.
Editor: Ibnu Azis