Menuju konten utama

KAI Keluhkan Lamanya Pembebasan Lahan Kereta Bandara Soetta

Biaya pembebasan lahan untuk proyek kereta api Bandara Soetta membengkak jadi Rp1,5 triliun 

KAI Keluhkan Lamanya Pembebasan Lahan Kereta Bandara Soetta
Presiden Joko Widodo (kedua kiri), didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan), Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kanan) dan Dirut PT. Kereta Api Indonesi Edi Sukmoro (kiri), meninjau Proyek pembangunan Kereta Bandara di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (4/11). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal.

tirto.id - Direktur Logistik dan Pengembangan PT KAI, Budi Noviantoro mengeluhkan berlarutnya proses pembebasan sebagian lahan untuk proyek kereta api Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) yang berlokasi di kawasan Tangerang.

Hingga kini, para pemilik lahan di sekitar kawasan Batu Ceper, Tangerang belum mau melepaskan kepemilikannya.

Akibatnya, menurut Budi, beban biaya pengadaan lahan untuk proyek ini terus membengkak, yakni dari Rp700 milyar menjadi Rp1,5 triliun.

Budi mengatakan saat ini proses pembebasan lahan itu baru bisa tuntas 96 persen karena ada 14 bidang tanah yang belum dilepaskan oleh pemiliknya.

"Mereka belum mau menyerahkan yang 14 bidang ini padahal keputusan Mahkamah Agung (MA) sudah inkracht ," kata dia.

Budi mencatat terdapat 14 pabrik yang akan terkena dampak dari pembebasan lahan tersebut dan kini masih berproduksi.

"Ada satu pabrik yang tidak mau melepaskan, pembebasan lahan tersebut senilai Rp120 miliar, ada juga yang sampai Rp400 miliar," kata Budi mencontohkan.

Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro menambahkan faktor lain yang membuat biaya pembebasan lahan membengkak, yakni lahan yang dibebaskan melebihi kebutuhan proyek itu.

"Karena orang itu punya lahan 1.000 meter yang kena 100 meter, 1.000-1.000-nya," kata dia.

Ia mengatakan, apabila warga bersikeras tidak mau menyerahkan kepemilikannya, PT KAI akan melakukan pembebasan lahan secara paksa.

"Kalau persoalan lahan sudah selesai, sisanya tinggal proses teknis," kata dia.

Untuk itu, dia mengatakan selagi menunggu penyelesaian masalah lahan, pihaknya terus menggenjot pengadaan sarana untuk mengejar target penyelesaian proyek kereta api Bandara Soetta.

Selain itu, PT KAI masih melakukan finalisasi rencana skema keberangkatan kereta, yang semula hanya dari Stasiun Manggarai, tapi kemudian direncanakan juga bisa melalui Stasiun Jakarta Kota.

Adapun terkait Tarif, Edi berpendapat nilainya tidak akan jauh berbeda dari harga tiket kereta api Bandara Kualanamu, Medan, yakni sekitar Rp100.000 per penumpang.

"Tidak akan banyak (berbeda), mungkin lebih sedikit," kata dia.

Kereta api Bandara Soetta rencananya akan memiliki waktu tempuh dari Manggarai ke Cengkareng, selama 54 menit dan mampu menampung 274 pemakai jasa sekali jalan. Pemerintah menargetkan kereta api yang akan berangkat setiap 15 menit itu bisa beroperasi pada Juni 2017.

Total investasi proyek kereta api Bandara Internasional Soekarno-Hatta semula ditetapkan sebesar Rp2,7 triliun. Sekitar Rp915,6 miliar diantaranya akan digunakan untuk pengadaan kereta 10 rangkaian yang terdiri dari enam gerbong.

Baca juga artikel terkait KERETA API atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom