tirto.id - Kamar Dagang Indonesia (Kadin) menganugerahkan presiden Joko Widodo gelar sebagai tokoh pemerataan pembangunan Indonesia. Anugerah itu diberikan dalam acara Syukuran dan Perayaan ulang tahun (HUT) Kadin ke-50 di hotel Ritz Carlton, Pasific Place, Sudirman, Senin (24/9/2018).
Penghargaan tersebut diberikan lantaran Jokowi dinilai berhasil melakukan pemerataan ekonomi dengan pembangunan infrastruktur yang masif di masa pemerintahannya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo sendiri mengaku bahwa penghargaan yang diberikan kepadanya merupakan hal yang berat, sebab pembangunan infrastruktur di Indonesia masih jauh dari kata selesai.
"Menerima hal seperti ini adalah hal yang berat. Jangan dikira gampang," katanya usai menerima penghargaan tersebut dan memberikan sambutan di acara tersebut, Senin (24/9/2018).
Ia lalu membandingkan bahwa infrastruktur di Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara-negara lain. Misalnya, kata dia, bendungan dan waduk di Indonesia yang baru ada sekitar 231 jumlahnya.
"Amerika memiliki 60.000 bendungan. Cina memiliki 110.000 bendungan. Ini fakta yang harus saya sampaikan. Itu fakta yang harus kita kejar," ujarnya.
Selain itu, ia juga menyinggung soal panjang jalan tol di Indonesia yang masih tertinggal dengan Cina dan Amerika. Dalam waktu 40 tahun, kata Jokowi, Indonesia hanya mampu membangun 400 kilometer jalan tol.
Sementara Cina, dalam waktu yang sama, "punya 240.000 kilometer. Berarti kita tahu harus bekerja cepat untuk mengejar ketertinggalan ini."
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yandri Daniel Damaledo