Menuju konten utama

Jusuf Kalla Sebut Indonesia Siap Balas Perang Dagang Donald Trump

Langkah Trump yang menerapkan tarif 25 persen untuk produk impor baja dan 10 persen untuk produk aluminium berpotensi memicu perang dagang.

Jusuf Kalla Sebut Indonesia Siap Balas Perang Dagang Donald Trump
Wakil Presiden Jusuf Kalla. tirto.id/ Andrey Gromico

tirto.id - Pemerintah Indonesia siap memberikan balasan apabila Presiden Amerika Serikat Donald Trump menerapkan kebijakan perang dagang. Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta, Kamis (8/3/2018).

"Kalau dia menghalangi (crude palm oil) kita masuk ke Amerika, maka tentu kita juga mengurangi impor kedelai dan impor terigu dari Amerika Serikat. Harus begitu. Kita mengimpor kedelai, jagung, boeing, gandum. Pesawat saja ada berapa yang kita beli dari sana?" kata Kalla.

Pria yang akrab disapa JK ini mengatakan, negara-negara asing tetap akan menentang kebijakan perang dagang yang mulai diterapkan Trump.

Trump telah menerapkan tarif 25 persen untuk produk impor baja dan 10 persen untuk produk aluminium. Hal itu memicu perang dagang dengan negara-negara asing. Kebijakan itu dilakukan Trump dengan alasan melindungi produk-produk dalam negeri Amerika Serikat.

Menurut Wapres Kalla, langkah Trump itu tetap akan mendapat balasan dari negara lain, salah satunya di bidang pertanian.

"Ini akan menjadi masalah nanti apabila perang dagang yang dibuat oleh Trump menjadi-jadi. Bisa banyak negara lain untuk membalasnya di bidang pertanian, misalnya," ujar Wapres.

Tidak Kalla, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga merespons kebijakan Trump itu. Ia menyatakan bahwa langkah itu berpotensi memicu perang dagang apabila tarif impor baja dan aluminium benar-benar diterapkan pemerintah AS.

"Sejarah dunia menunjukkan kalau terjadi perang dagang pasti dampaknya buruk terhadap ekonomi dunia," kata Sri Mulyani.

Menkeu mengatakan, seluruh negara di dunia sedang menunggu kepastian rencana tarif impor baja dan aluminium yang berpotensi membuat negara-negara yang selama ini mempunyai hubungan dagang saling membalas dari sisi tarif.

"Kami lihat saja dulu, dinamika mengenai kebijakan itu sedang diperdebatkan antara Presiden Trump dengan kongres dan senat," ucap Sri Mulyani.

Baca juga artikel terkait PERANG DAGANG

tirto.id - Ekonomi
Sumber: antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto