tirto.id -
Jusuf Kalla mengapresiasi pengungkapan tersebut. Wapres menilai jika jumlah narkoba yang beredar bisa lebih tinggi dari pengungkapan pada hari ini.
"Kita menghargai peran BNN yang berhasil untuk mengungkap dan menanggulangi narkoba. Meski sudah terdapat 2,5 ton yang diungkap, yang lolos sebenarnya lebih banyak, sehingga bahaya tetap mengintai," ucap Jusuf Kalla di kawasan Monas, Jumat (4/5/2018).
Orang nomor dua di Indonesia tersebut memusnahkan sabu-sabu dari 2 kasus penyelundupan narkoba. Kasus pertama adalah pengungkapan di Selat Philip Batam oleh BNN,TNI AL dan Ditjen Bea Cukai pada tanggal 9 Februari 2018.
Pihak aparat mengamankan tersangka yang terdiri dari 4 warga negara Taiwan. Mereka terbukti membawa barang bukti 1019 bungkus seberat 1,037 ton di kapal ikan KM. Sunrise Glory atau Shun De Man 66 atau Shuen De Ching 12.
Sedangkan yang kedua adalah kasus penyelundupan di perairan pulau Anambas Kepulauan Riau yang diungkap oleh Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri dan Ditjen Bea Cukai pada tanggal 20 Februari.
Adapun barang bukti yang diamankan dari kasus tersebut adalah 1,622 ton dengan tersangka 4 orang berkewarganegaraan Tiongkok.
Jusuf Kalla menambahkan jika narkoba sangat berbahaya bagi generasi muda. Baginya pihak pemerintah juga harus meningkatkan dalam aspek pencegahan agar generasi muda Indonesia bisa terbebas dari narkoba.
"Sehingga kerjasama semua pihak dan media tentu sangat dibutuhkan. Salah satu cara ialah menghindari, mencegah dan juga menangkap daripada narkoba, itulah harapan kita," ucapnya.
Hal serupa juga dikatakan oleh kepala BNN RI Heru Winarko. Menurut Heru dengan pengungkapan dan pemusnahan narkotika maka bisa menyelamatkan puluhan juta generasi muda.
"Dengan pemusnahan barang bukti narkotika sebanyak 2,647 ton maka setidaknya aparat gabungan telah menyelamatkan lebih dari 13 juta anak bangsa terhindar dari penyalahgunaan narkoba" ucap Kepala BNN yang baru tersebut.
Jusuf Kalla tidak seorang diri memusnahkan 2,5 ton narkoba tersebut. Dirinya ditemani oleh Kepala BNN Heru Winarko, Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo dan Menteri Kesehatan Nila Moeloek.
Penulis: Naufal Mamduh
Editor: Yulaika Ramadhani