tirto.id - Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (13/10/2023). Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menugaskan Budi untuk terus memberantas judi online.
"Judi online harus terus diberantas karena merugikan rakyat kecil," kata Budi Arie.
Budi menuturkan promosi judi online kebanyakan dari Filipina dan Kamboja. Tidak hanya itu, dia mengakui sudah melakukan strategi untuk memberantas judi online. Mulai dari menghapus laman judi online, memblokir ip address berkaitan, meminta operator seluler untuk tidak memfasilitasi.
Tidak hanya itu, dia pun meminta OJK untuk memblokir 2.700 bank dan 540 dompet elektronik berkaitan judi online. Alumni UI ini pun mengaku sudah meminta platform media sosial untuk melarang iklan judi.
"Saya sudah bersurat ke Meta, WA, Instagram, Facebook, itu kan kadang-kadang masih ada suka iklan judi kan? kemarin itu ada 161 ribu dia remove dari instagram, dari facebook iklannya," ungkap Budi Arie.
Budi mengaku pemerintah telah menindak 392.652 konten perjudian dari seluruh ranah sosial media selama 18 juli sampai 11 oktober 2023. Dia merinci sekitar 205.910 konten ditangani dengan blokir IP, 16.304 konten judi online lewat file sharing dan 170.438 konten judi online lewat media sosial.
Dia pun menaksir perputaran uang judi online tembus hingga Rp160 triliun, bahkan sampai Rp350 triliun.
"Jadi sebelum saya jadi menteri itu sudah diestimasi tahun ini hampir Rp160 triliun, tapi kelihatannya dalam bulan Juli, Agustus, September, Oktober dia pasti akan drop," kata Budi Arie.
Dia juga memastikan pemerintah akan menindak pihak-pihak yang berupaya iklan lewat streamer. Penindakan akan dilakukan oleh penegak hukum sementara pemerintah akan berupaya memberantas di dunia digital.
"Pokoknya laporin ke kita nanti pasti kita eksekusi. mereka juga akan terus berusaha dengan berbagai cara tapi kita punya tekad kuat memberantas judi online dari ruang digital kita," kata Budi Arie.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Intan Umbari Prihatin
