tirto.id - Jumlah penonton konser Coldplay di Stasiun Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta pada Rabu, 15 November 2023 mencapai kurang lebih 70 ribu orang.
Data tersebut berdasarkan jumlah penjualan tiket yang dinyatakan oleh Co-founder dan COO PK Entertainment, Harry Sudarma selaku promotor dan jumlah kapasitas SUGBK menurut Analisa Pelayanan SUGBK, Muhammad Trinugroho W.
Namun, hingga konser usai digelar promotor belum memberikan rincian data mengenai jumlah penonton yang hadir menyaksikan Coldplay.
Konser Coldplay di Jakarta merupakan rangkaian dari "Coldplay World Tour Music of the Spheres" yang dihelat di sejumlah negara benua Asia, Amerika, dan Eropa.
Grup band asal Inggris ini menghibur penonton dengan empat personel formasi lengkap, yaitu Chris Martin, sang vokalis; Jonny Buckland, pemain gitar; Guy Berryman, pemain bass; dan Will Champion, penggebuk drum.
Keuntungan Konser Coldplay Untuk Indonesia
Konser Colplay di Indonesia pada Rabu, 15 November 2023 sukses digelar, sekitar 70 ribu penonton yang memenuhi SUGBK membuat banyak orang bertanya mengenai untung yang didulang Indonesia dari konser tersebut.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparkeraf), Sandiaga Uno menargetkan keuntungan dari konser Coldplay mencapai 75 juta USD atau sama dengan Rp1,16 triliun.
Target tersebut berdasarkan jumlah penonton yang hadir sekira 60 ribu hingga 80 ribu penonton. Dengan asumsi 1.000 hingga 1.500 USD atau sekira Rp15,5 juta hingga Rp23,2 juta per pax.
Profil Singkat Coldplay
Coldplay adalah band rock asal Inggris yang dibentuk di London pada tahun 1996. Band ini digawangi oleh vokalis dan pianis Chris Martin, gitaris Jonny Buckland, bassis Guy Berryman, drummer Will Champion, dan direktur kreatif Phil Harvey.
Mereka bertemu di University College London dan mulai bermain musik bersama dari tahun 1996 hingga 1998. Pada masa awalnya, mereka menamakan diri mereka Pectoralz dan kemudian Starfish.
Coldplay menembus U.K. Top 100 pada tahun 1999 dengan single "Brothers & Sisters" di label independen Fierce Panda sebelum menandatangani kontrak dengan label mayor Parlaphone. Di tahun yang sama, band ini merilis EP Blue Room yang mendapat banyak ulasan positif.
Sejak saat itu, Coldplay mengokohkan nama mereka di belantika musik dunia dengan mengeluarkan sejumlah album dan menyabet sederet penghargaan.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra