tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan dengan teknologi digital yang tak mengenal jarak dan waktu, negara kita bisa dibanjiri dengan produk yang sesuai selera kita.
Komunikasi pengiriman informasi, lanjut Presiden, bisa dilakukan sangat cepat tanpa kendala jarak dan waktu.
“Ada smartphone, ada smartwatch yang bisa terhubung dengan smart home, smart office, dan smart-smart yang lain-lainnya. Semuanya bisa mengumpulkan data tanpa pemakainya menyadari bahwa dia sedang menyumbang data-data,” kata Presiden Jokowi saat meresmikan pengoperasian Ring Palapa, di Istana Negara, Jakarta, Senin (14/10/2019) siang.
Jokowi mengingatkan agar masyarakat berhati-hati karena perilaku manusia bisa diambil dari sini.
Perilaku bangsa Indonesia, lanjut Presiden, bisa ketahuan, perilaku satu kabupaten, satu provinsi, atau satu negara bisa ketahuan dari sini. Ia menambahkan bahwa hal itu bisa dilakukan dengan sangat mudah, bisa real time.
“Riset pasar, orang Papua senangnya apa tahu, Maluku senangnya apa tahu, orang Kalimantan senangnya apa tahu, orang Jawa senangnya apa tahu dari sini. Sehingga gampang, apa yang harus saya jual ke sebuah provinsi, apa yang harus saya jual ke sebuah kabupaten,” terang Kepala Negara.
“Jangan sampai data kita, selera konsumen, selera pasar diketahui oleh negara lain sehingga mereka bisa menggrojoki kita dengan produk-produk sesuai dengan selera yang kita inginkan,” tegasnya.
Pemerintah pun, lanjut Presiden, bisa memanfaatkan big data tersebut untuk melakukan telaah kebijakan. Sebagai contoh, tambah Presiden, adanya aplikasi regulation technology yang bisa membantu pemerintah menjajaki rencana kebijakan dan menghitung risiko-risikonya.
“Dengan kata lain, banyak manfaat bisa kita ambil dari konektivitas digital ini,” tutur Presiden.
Jokowi Cek Lokasi ke Papua
Terkait Palapa Ring yang diresmikan, Presiden Jokowi mengatakan, memang yang paling berat, agak mundur memang di Indonesia Bagian Timur. Karena medannya, tambah Presiden, terutama di Papua, medannya sangat berat sekali, dan tidak semua yang ada di Papua menggunakan fiber optic, baik di laut maupun di darat.
“Banyak yang memakai antena besar, memakai microwave, beberapa kabupaten. Dan membawanya itu ke tempat-tempat yang ingin didirikan menaranya juga tidak mudah. Inilah kesulitan lapangan di Indonesia,” terang Presiden.
Kini setelah peresmian Palapa Ring, Presiden Jokowi berjanji akan mengecek langsung kualitas sambungan internet. Kalau nanti ke Wamena, Biak, atau ke Nabire, Presiden berjanji akan cek lagi mengenai hal ini.
“Karena kalau ke sana pasti, apa ke Rote Ndao di NTT juga ininya komplainnya, keluhan dari masyarakat. Pak, ini di sini lemot banget Pak. Ya ini mau saya coba, bener ndak laporannya, Pak Menteri,” ungkap Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menegaskan, pemerintah berkomitmen untuk menuntaskan Palapa Ring sebagai infrastruktur tol langit. Kalau ada tol jalan tol darat, sambung Presiden, ini ada tol langit.
“Inilah nanti yang akan menyatukan negara kita Indonesia karena dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote semuanya bisa tersambung, bisa berbincang-bincang, bisa saling mengenal di antara kita,” ucap Presiden Jokowi.
Peresmian tol langit ditandai dengan penandatanganan digital oleh Presiden Jokowi yang didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menkominfo Rudiantara.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Agung DH