Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Jokowi Terima Keluhan Keterbatasan Stok Vaksin di Kepulauan Riau

Saat berbincang dengan para pemerintah daerah, Jokowi mendapat keluhan soal keterbatasan jumlah vaksin.

Jokowi Terima Keluhan Keterbatasan Stok Vaksin di Kepulauan Riau
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Ketua KADIN Rosan P Roeslani (tengah) meninjau pelaksanaan perdana program vaksinasi gotong-royong di Pabrik PT Unilever Indonesia Tbk, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (18/5/2021). ANTARA FOTO/HO/Setpres-Lukas/wpa/foc.

tirto.id - Presiden Joko Widodo meninjau proses vaksinasi di Bintan Inti Industrial Estate, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Rabu (19/5/2021). Dalam peninjauan ini, Jokowi menyempatkan berbincang dengan peserta dan vaksinator di lokasi.

Jokowi juga menyempatkan diri untuk berdiskusi secara daring dengan pejabat daerah tingkat kabupaten/kota di Provinsi Kepri secara daring. Ia pun menyampaikan ada sekitar 15 ribu orang terlibat dalam program vaksinasi hari ini.

"Saya sangat mengapresiasi vaksinasi pada hari ini yang total semuanya tadi Pak Gubernur menyampaikan kurang lebih 15 ribu orang yang terlibat dalam program vaksinasi pada hari ini," kata Jokowi mengawali sambutan daring dengan jajaran pemda di lingkungan Kepri.

Jokowi pun berharap vaksinasi bisa segera berjalan cepat. Presiden juga menginstruksikan penambahan vaksin ke Kepri. Dengan demikian, Kepri bisa segera memasuki kekebalan komunal dan keluar dari pandemi COVID-19 yang setahun lebih melanda negeri ini.

"Kami harapkan sesegera mungkin di Provinsi Kepri, peningkatan persentase yang divaksin semakin banyak dan diharapkan nanti herd immunity, kekebalan komunal dapat segera tercapai dan kita semuanya bisa kembali pada keadaan normal kembali," kata Jokowi.

Dalam perbincangan dengan para pemerintah daerah, Jokowi juga mendengar keluhan dan hambatan. Salah satu peserta konferensi daring, Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin Hamid mengharapkan pemerintah pusat segera mengirim vaksin. Sebab, mereka mengalami kendala keterbatasan jumlah vaksin.

"Yang menjadi kendala di Kota Batam keterbatasan atau ketersediaan jumlah vaksin bagi peserta industri, pekerja industri. Untuk itu kami berharap untuk diprioritaskan dalam penyediaan vaksin atau vaksin gotong-royong yang pembiayaannya dibebankan kepada badan hukum atau badan usaha," kata Hamid kepada Jokowi secara daring.

Hamid menuturkan, target yang akan divaksin di Kota Batam berjumlah 774.803 orang yang terdiri atas usia di atas 60 tahun atau lansia sebanyak 36.107 orang, dan usia 18 sampai 59 tahun 738.696 orang.

Sementara itu, jumlah masyarakat yang sudah divaksin saat ini khusus hari ini berjumlah 7.437 orang. Jumlah ini tersebar di 16 titik di 9 kecamatan di Kota Batam. Sementara itu, total warga yang sudah divaksin hingga hari ini 72.726 orang.

Hamid berharap vaksin tersebut bisa segera dikirim karena Batam adalah kota industri dengan banyak karyawan. Hal tersebut juga sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional. Sebab, jumlah tenaga kerja di Batam mencapai 392.819 orang dan TKA dengan jumlah 6.573 orang.

Presiden Jokowi pun menginstruksikan agar pemerintah daerah memfokuskan vaksinasi kepada lansia. Kemudian, Jokowi juga menyampaikan kalau Indonesia mempunyai kendala jumlah vaksin dalam penerapan vaksin gotong royong. Akan tetapi, mantan Wali Kota Solo itu berjanji akan memberikan prioritas vaksin gotong royong kepada Kota Batam.

"Ini memang kita masih memiliki masalah suplainya. Target kami memang 30 juta dapat vaksin untuk vaksin gotong royong, tapi baru masuk ke negara kita Indonesia baru 420.000, masih kecil sekali. Memang ini jadi rebutan, tapi saya nanti akan di samping saya ada Pak Menteri Kesehatan akan kita berikan prioritas untuk Batam utamanya untuk industri," kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait VAKSINASI CORONA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz