tirto.id - Presiden Joko Widodo menargetkan Bed Occupancy Ratio (BOR) atau keterisian tempat tidur harus berada di bawah 50 persen dalam penanganan COVID-19. Jokowi meminta para kepala daerah untuk hati-hati yang BOR-nya di atas target.
"Target kita sekarang harus di bawah 50 [persen]" kata Jokowi dalam pengarahan kepada kepala daerah se-Indonesia pada Senin (17/5/2021) yang diunggah akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (18/5/2021).
Ia beralasan, BOR nasional Indonesia sudah di bawah 50 persen atau berada di angka 29 persen. Namun ia mencatat ada daerah angka BOR nya masih berada di atas 50 persen. Ia meminta para kepala daerah untuk hati-hati.
"3 provinsi hati-hati. Sumut BOR-nya 56 persen, Kepri BOR-nya 53 persen, Riau BOR-nya 52 persen. Kalau yang masuk ke rumah sakit banyak, artinya memang harus hati-hati, super hati-hati karena BOR nasional sudah turun 29 persen," kata Jokowi.
Selain mengacu kepada BOR nasional, Jokowi mengaku mengacu kepada RS Darurat Wisma Atlet sebagai perbandingan. Dulu, BOR nasional yang sempat mencapai 80 persen turun menjadi 29 persen. Sementara itu, Wisma Atlet turun dari 90 persen menjadi 15,5 persen.
Oleh karena itu, Jokowi meminta gubernur, bupati, wali kota; pangdam dan danrem, dandim; kapolda kapolres; kajati dan kajari; seluruh sekda, asisten semuanya tahu kondisi angka-angka COVID-19 di daerah sehingga tahu langkah penanganannya. Sebagai contoh, kata dia, daerah bisa segera meminta obat atau vaksin ke Kementerian Kesehatan bila kekurangan obat atau vaksin.
"Kalau obatnya kurang berarti telepon menkes untuk dikirim obat apa. Kalau vaksin masih punya kemampuan untuk disuntikkan terutama bagi lansia, vaksinnya gak ada, telepon menteri kesehatan," kata Jokowi.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz