tirto.id - Presiden Joko Widodo mengatakan yang pertama harus diperhatikan saat mengurusi banjir Jakarta adalah “yang berkaitan dengan keselamatan warga.” Hal ini ia katakan usai menjamu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Yogyakarta, Rabu (1/12/2019).
Jokowi lantas menginstruksikan seluruh pihak terkait bekerja selaras dan saling melengkapi.
“Jadi BNPB, pemerintah provinsi, SAR, semuanya harus bergerak bersama-sama, untuk memberikan rasa aman, memberikan keselamatan pada warga yang terkena bencana banjir.”
Sejak banjir melanda sebagain besar wilayah DKI Jakarta, Rabu (1/1/2020) pagi, setidaknya sudah ada dua korban jiwa meninggal. Satu dari korban tersebut teridentifikasi bernama Arvico Alif Ardana, warga Kelurahan Serdang, Jakarta Pusat. Arvico diduga meregang nyawa karena tersengat aliran listrik dari tiang pembangkit di sekitar tempat tinggalnya.
Selain BNPB dan SAR, Jokowi juga menekankan agar Kementerian Perhubungan cepat tanggap menanggulangi genangan air yang menghambat arus transportasi. Terlebih momen banjir kali ini berkaitan dengan pergantian tahun.
“Karena ini sudah masuk di Jakarta, sudah masuk di Halim, beberapa sudah masuk di Tol Cikampek dan beberapa obyek vital. Ini harus segera dinormalisasi, sehingga fungsi-fungsi itu kembali normal,” sambungnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya, yang mendapat instruksi dari Jokowi, saat ini tengah mengunjungi sejumlah titik. Tak cuma di Jakarta, salah satunya juga meninjau beberapa titik vital seperti Tol Cipali Kilometer 136, Cirebon.
“Kami prihatin dengan kejadian itu (banjir yang menggenang Cipali) makanya saya nanti akan naik heli untuk melihat di mana dan bagaimana,” kata Budi Karya. “Kalau tahu penyebabnya maka kami bisa selesaikan dan tidak terjadi lagi pada masa depan.”
Sementara Gubernur DKI Anies Baswedan mengatakan persis seperti yang disampaikan Jokowi. Ia mengatakan prioritas pemprov adalah mengevakuasi masyarakat dari banjir. “Prioritas saat ini seluruh warga Jakarta terselamatkan,” kata Anies.
Editor: Rio Apinino