Menuju konten utama

Jokowi Sebut Pilih Baju Putih & Soal Jas Mahal, TKN: Ini Gimmick

Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga mengatakan, pernyataan Jokowi soal seruan memakai baju putih saat pencoblosan dan mengenai jas mahal hanyalah gimmick saat berkampanye.

Jokowi Sebut Pilih Baju Putih & Soal Jas Mahal, TKN: Ini Gimmick
Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga (kiri). ANTARA FOTO Ismar Patrizki.

tirto.id - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf menjelaskan pernyataan capres Jokowi terkait alasan dirinya yang mengenakan pakaian berwarna putih dibanding memakai jas mahal dan buatan Eropa.

Diketahui lawan politiknya, capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi memasang foto di surat suara mengenakan jas berwarna gelap.

Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga mengatakan, pernyataan tersebut hanyalah gimmick saat berkampanye.

"Ini kan gimmick campaign, artinya pilihlah yang sederhana di kertas suara, yang gampang membedakan dengan pihak sebelah," ujarnya kepada reporter Tirto, Rabu (27/3/2019).

Selain itu, Arya menerangkan bahwa pernyataan Jokowi tersebut merupakan bentuk ajakan kepada masyarakat agar datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) mengenakan pakaian berwarna putih.

"Kan nggak mungkin pakai jas, kan ke TPS jarang rakyat pakai jas. Jadilah pakai baju putih yang gampang dan simpel, marilah kita putihkan TPS, gitu," terangnya.

Diketahui Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 71 Tahun 2018 tentang Tata Pakaian Pada Acara Kenegaraan dan Acara Resmi. Dengan pertimbangan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 23 ayat (4) dan Pasal 29 ayat (2) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan, pada 21 Agustus 2018.

Jenis pakaian pada Acara Kenegaraan, menurut Perpres ini, terdiri atas: a. Pakaian Sipil Lengkap (PSL). Menurut Perpres ini, PSL untuk laki-laki berupa: jas berwarna gelap, kemeja lengan panjang putih, celana panjang yang berwarna sama dengan jas, dasi dan sepatu hitam.

Menanggapi hal tersebut, Arya mengatakan pernyataan Presiden Jokowi yang menyindir jas mahal tidak bertentangan dengan Perpres yang dibuatnya sendiri. Karena kata dia, tidak ada urusannya surat suara dengan pakaian kenegaraan.

"Loh dimana bertentangannya, ini kan gimmick kampanye, jangan dikit-dikit ini bertentangan dengan Perpres , jangan terlalu rumit, tidak ada bertentangan sama sekali, kata Arya.

Kemudian Arya menuturkan, pernyataan Jokowi hanya agar masyarakat dapat membedakan paslon 01 yang mengenakan pakaian putih dengan 02 yang memakai jas berwarna gelap.

"Kalau mereka [Prabowo-Sandi] mau bilang 'ayo pilih yang pakai jas', enggak masalah. Jangan tersinggung dong, jangan segala sesuatu kampanye itu menjadi rumit," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2019 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Politik
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Maya Saputri