Menuju konten utama

Jokowi Sebut Penyakit Zoonosis Makin Meningkat, Ini Penanganannya

Penanganan utama penyakit zoonosis adalah melalui pendekatan One Health atau pendekatan kolaboratif.

Jokowi Sebut Penyakit Zoonosis Makin Meningkat, Ini Penanganannya
Prof Tjandra Yoga Aditama.

tirto.id - Direktur Pasca Sarjana Universitas Yayasan Rumah Sakit Islam Indonesia (YARSI) Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan penanganan utama penyakit zoonosis adalah melalui pendekatan One Health atau pendekatan kolaboratif dalam pelayanan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan yang dilaksanakan secara terpadu.

Hal ini menanggapi arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa penyakit zoonosis akan terus meningkat dan Indonesia harus mempelajari ilmunya, serta mengembangkan pengetahuannya untuk mengurangi ancaman yang membahayakan kesehatan manusia dan menekan risiko atas dampak yang diakibatkan. Arahan Jokowi ini disampaikan ketika memberikan sambutannya untuk peringatan Dies Natalis ke-59 Institut Pertanian Bogor (IPB) secara virtual pada Kamis (1/9/2022).

“Penanganan utama zoonosis adalah melalui pendekatan One Health yang saya usulkan istilah bahasa Indonesianya sebagai 'kesehatan, satu bersama', yaitu pendekatan kolaboratif dalam pelayanan kesehatan manusia, hewan dan lingkungan yang dilaksanakan secara terpadu,” kata Tjandra lewat keterangan tertulis yang diterima Tirto pada Jumat (2/9/2022) pagi.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) tersebut menjelaskan bahwa zoonosis adalah penyakit infeksi yang ditularkan dari hewan, utamanya hewan yang memiliki tulang belakang (vertebrata), ke manusia. Patogen yang ditularkan dapat dalam bentuk virus, bakteri, atau parasit.

Mantan Direktur World Health Organization (WHO) Asia Tenggara itu juga menuturkan, penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dengan hewan domestik, pertanian atau hewan liar, dan juga melalui makanan atau air. Dekatnya hubungan manusia dan hewan merupakan salah satu faktor penularannya.

“Penyakit yang ditularkan dapat saja ringan, tapi dapat juga berat dan menimbulkan kematian. Beberapa contohnya yang ada di Indonesia antara lain adalah COVID-19, flu burung, antraks, dan juga rabies yang di tahun 2022 ini sudah menimbulkan lebih dari 10 kematian di Bali,” ujar Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit (P2P) dan Mantan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan itu.

Tjandra pun menyebut di dunia diperkirakan 60 persen penyakit menular dan sampai 75 persen penyakit baru adalah bersifat zoonosis. “Di dunia diperkirakan setiap tahunnya zoonosis mengakibatkan 2,5 miliar kejadian penyakit menular dan 2,7 juta kematian,” imbuh dia.

Dihubungi terpisah, Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengungkapkan bahwa di tengah situasi dunia yang semakin rentan dan rawan wabah ini, pelonggaran-pelonggaran harus dilakukan sangat hati-hati dan terukur. Terutama dalam kaitan proteksi kesehatan masyarakat (public health) seperti 5M: memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas itu harus benar-benar dijaga.

“Kan enggak mesti harus lockdown (kuncitara), enggak mesti harus PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Level 3-4 itu. Tapi kita ini dalam situasi ibaratnya dunia ini tubuh manusia yang sudah kena sakit parah, terus mau pulih itu ya jangan langsung segala dibolehkan gitu karena dia harus pulih dulu, bertahap, supaya pemulihannya tidak terganggu, aspek di luar kesehatan tidak terganggu,” jelas dia ketika dihubungi Tirto pada Jumat (2/9/2022) pagi.

Namun, dia mengatakan bahwa PPKM tetap harus dijaga dan setidaknya di Level 1. Masker juga perlu tetap dipakai karena itu efektif, murah, dan mudah.

Lanjut Dicky, surveilans juga harus ditingkatkan dan vaksinasi COVID-19 dosis ketiga (booster) masih harus terus dilakukan. Selain itu, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) termasuk pada perubahan perilaku di aspek lingkungan dan hewan.

“Ini baru mengarah pada situasi yang memang membaik, tapi belumlah pada situasi yang aman gitu untuk kita benar-benar melakukan kegiatan dengan seperti sebelum pandemi. Bahkan benar-benar kita harus mulai menata yang namanya kenormalan baru itu,” ucap dia.

Baca juga artikel terkait PENYAKIT ZOONOSIS atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Maya Saputri