Menuju konten utama
Sidang Tahunan MPR RI

Jokowi Puji Kinerja MK dan KY

Presiden memaparkan pencapaian lembaga-lembaga negara hingga saat ini, misalnya seperti Mahkamah Konstitusi (MK) dan Komisi Yudisial (KY). Jokowi juga mengingatkan agar jangan cepat berpuas diri.

Jokowi Puji Kinerja MK dan KY
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ketua MPR Zulkifli Hasan memasuki ruang saat Sidang Tahunan MPR Tahun 2017 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

tirto.id - Presiden Joko Widodo mengapresiasi kinerja lembaga-lembaga negara. Ia memaparkan upaya dan capaian yang diraih sejumlah lembaga negara hingga saat ini. Misalnya, Mahkamah Konstitusi yang hingga saat ini terus bekerja dan mengukuhkan perannya sebagai penjaga konstitusi.

"Sampai pertengahan tahun 2017, dari 55 perkara yang diterima, seluruhnya telah diputuskan oleh MK. Beberapa di antaranya termasuk perselisihan hasil pemilihan kepala daerah. Keberhasilan MK dalam memutus perkara itu, telah mengantarkan MK meraih penghargaan Bawaslu Award Tahun 2017," kata Jokowi saat menyampaikan pidato di hadapan Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2017 di Jakarta, Rabu (16/8/2017).

Dalam melaksanakan perannya sebagai pengawal nilai-nilai demokrasi, pada tahun 2017 ini, MK berhasil mempertahankan kepercayaan komunitas internasional sebagai Sekretariat Tetap dari Mahkamah Konstitusi se-Asia.

"Kita juga apresiasi upaya Komisi Yudisial dalam memajukan akuntabilitas peradilan di Tanah Air. KY telah menyelesaikan delapan kasus advokasi hakim serta melakukan pemantauan 89 persidangan atas laporan masyarakat. KY juga telah memfasilitasi penyelenggaraan pelatihan Kode Etik dan Pedoman Perilaku bagi 277 hakim," katanya.

Sementara itu dalam pemeliharaan martabat peradilan, KY telah merekomendasikan penjatuhan sanksi kepada 33 hakim, mulai dari sanksi ringan hingga sanksi berat.

Dalam pidatonya, Jokowi juga mengingatkan lembaga-lembaga negara agar tidak berpuas diri dengan semua capaian yang telah diraih karena Indonesia saat ini dan ke depan menghadapi tantangan yang tidak ringan.

"Semua capaian itu seharusnya tidak membuat kita cepat berpuas diri karena tantangan yang kita hadapi sekarang ini dan ke depan tidaklah ringan," katanya.

Presiden Jokowi menyebutkan Indonesia masih dihadapkan dengan kemiskinan dan ketidakadilan. Indonesia masih dihadapkan dengan ketidakpastian ekonomi global.

"Kita juga masih dihadapkan dengan gerakan ekstremisme, radikalisme dan terorisme," katanya.

Namun, menurut Kepala Negara, dari sekian banyak tantangan itu, tantangan yang paling penting dan seharusnya menjadi prioritas bersama dari semua lembaga negara adalah mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari rakyat.

"Kepercayaan rakyat adalah jiwa dan sekaligus energi bagi lembaga-lembaga negara dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing," katanya.

Di akhir pidatonya, Presiden Jokowi mengajak semua pihak, seluruh lembaga negara untuk menjadikan rakyat sebagai poros jiwa. Ia mengajak semua pihak selalu mendengar amanat penderitaan rakyat, bergandengan tangan, bekerja sama, kerja bersama untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Akhirnya dengan semangat persatuan Indonesia, saya yakin kita akan mampu menjalankan tugas konstitusional kita, menuju kehidupan berbangsa dan bernegara yang mandiri, berdaulat dan berkepribadian," kata Presiden Jokowi.

Baca juga artikel terkait PIDATO PRESIDEN atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Politik
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra