tirto.id - Dalam kunjungannya ke Cina, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan diri bertemu dengan diaspora Indonesia yang ada di negara tersebut. Presiden Jokowi membeberkan target Indonesia dan langkah-langkah yang dilakukan pemerintah dalam menghadapi persaingan dan kompetisi antarnegara yang tak mungkin dihindari di era globalisasi ini.
“Komitmen kita ini sekarang hanya ada dua, keterbukaan dan kompetisi. Openess dan competition, dua itu yang sudah kita ambil,” kata Presiden Jokowi di hadapan diaspora Indonesia, seperti dilansir laman resmi setkab.
Menurut Presiden Jokowi, dalam era kompetisi dan persaingan ini sudah mau kita buka tapi di dalamnya kita juga harus mempersiapkan untuk bisa bersaing, bisa untuk berkompetisi. “Karena apa? Ya keterbukaan kompetisi itu tidak bisa kita tolak-tolak lagi,” ujarnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meyakini, jika diadu dan dibiarkan berkompetisi bangsa Indonesia selalu menang, tapi kalau disubsidi dan dimanjakan justru semakin bermalas-malasan.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga mengemukakan keakrabannya dengan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Xi Jinping. Menurut dia, dirinya dalam kurun waktu 2 tahun ini sudah 3 kali melakukan kunjungan ke Cina. Dalam berbagai kesempatan, Presiden Jokowi juga sudah bertemu dengan Presiden RRT Xi Jinping sebanyak 5 kali.
“Telepon sering banget, telepon langsung sering banget,” kata Presiden Jokowi dalam dialog dengan Diaspora Indonesia, di Shanghai Mart, RRT, Sabtu (3/9/2016) siang waktu setempat.
Pariwisata
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi menyampaikan mengenai kerja sama dengan Cina dalam hal pariwisata.
“Saya titip seluruh warga yang di sini ikut mempromosikan Indonesia itu adalah negara yang patut dikunjungi,” pinta Presiden.
Ia menyampaikan data di mana Malaysia setahun dikunjungi 24 juta wisatawan dan Thailand dikunjungi 28 juta wisatawan, sementara Indonesia tahun lalu hanya dikunjungi 9,8 juta wisatawan. Padahal, lanjut Presiden Jokowi, Indonesia memiliki banyak sekali tempat-tempat yang indah.
Presiden memberi target pada 2019, jumlah wisatawan harus sudah di atas 20 juta. Ia menyebutkan, pemerintah sudah menandatangani perjanjian dengan Presiden Xi Jinping tahun lalu, khusus dari Cina targetnya 10 juta turis, dan sekarang sudah kelihatan.
“Sekarang Manado itu mulai bulan lalu peningkatan turisnya 1.000%. Karena ada direct flight dari 4 provinsi di sini menuju Manado,” papar Presiden Jokowi.
Pemerintah, kata Presiden, sudah menentukan 10 tempat destinasi wisata baru selain Bali, diantaranya Danau Toba, Morotai, Labuan Bajo, Mandalika, dan Borobudur yang akan terus dikemas baik.
Menurut Presiden, fokusnya tidak perlu banyak-banyak tapi cukup di 10 destinasi itu saja. Pemasarannya akan diperbaiki, masyarakat dipersiapkan, infrastruktur dipersiapkan, dan yang terakhir promosinya akan digencarkan.
“Kemarin kita ketemu Jack Ma [Alibaba], Saya titip di Alibaba promosi tentang Indonesia diperkuat sehingga saya bisa mendapatkan 10 juta khusus dari sini untuk turis betul-betul bisa kita capai,” ungkap Presiden.
Presiden juga meminta para Diaspora yang hadir di acara tersebut bisa berkontribusi dan ikut berpartisipasi dalam pembanguan negara dalam bentuk apapun, baik dalam bentuk penelitian maupun dalam bentuk bisnis.
“Bisnis tidak perlu yang besar, [bisa] bisnis menengah maupun bisnis yang kecil,” ujarnya.
Tampak hadir di acara tersebut antara lain Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menkominfo Rudiantara, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito, Kepala BIN Sutiyoso, dan Kepala Badan Ekonomi kreatif Triawan Munaf.
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz