tirto.id - Tak dapat dipungkiri, pencipta berita-berita hoax dapat begitu cepat memproduksi suatu isu. Terkait maraknya berita-berita hoax ini, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa masyarakat merupakan penyaring terbaik kabar-kabar fitnah yang beredar melalui sejumlah media sosial tersebut.
"Kan yang memproduksi dengan yang mengontrol masih cepat yang memproduksi. Dan satu-satunya yang paling baik ya masyarakat itu sendiri ya," kata Presiden Jokowi, di Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu (9/1/2017) petang.
Karenanya, menurut Jokowi, masyarakat berperan penting menyaring kabar provokatif dan ujaran kebencian yang mudah menyebar melalui media sosial.
Selain itu, Jokowi mengatakan, sejumlah tokoh agama dan santri juga dapat berperan menyebarkan syiar-syiar kesopan-santunan sesuai akhlakul karimah.
Untuk itu, Kepala Negara ini juga meminta santri untuk menyebarkan ujaran yang santun dan berbudi pekerti unik melawan penyebaran ujaran kasar.
"Ujaran kebencian dikonter dengan nilai kesantunan. Hasutan dikonter dengan nilai budi pekerti baik. Ya harus seperti itu, sehingga yang baik akan mendominasi," tambah Jokowi sebagaiman dilansir Antara.
Sebelumnya, di depan para santri Ponpes At Taufiqy, Pekalongan, Minggu pagi, Presiden Jokowi menegaskan para santri memiliki peran serta potensi menyebarkan nilai-nilai kebaikan yang diajarkan oleh pondok pesantren kepada masyarakat.
"Ini perlu ditularkan ke luar agar kesantunan, kesopanan, budi pekerti yang baik itu sesuai ajaran nabi, akhlak yang baik, ahlakul karimah itu betul-betul bisa kita punyai dari generasi-generasi Indonesia yang akan datang," ujar Jokowi pula.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari