tirto.id -
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa pemerintah ingin menghilangkan kemacetan di Jakarta yang selama ini menimbulkan kerugian yang tidak sedikit. Salah satu caranya adalah dengan mempercepat pembangunan kereta ringan (Light Rail Transit atau LRT) jalur Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek).
Menurut presiden, negara merugi puluhan triliun tiap tahun karena kemacetan di Jakarta. Oleh karena itu, pembangunan LRT harus dipercepat sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah kemacetan di ibukota.
"Ini yang akan kita hilangkan. Tiap tahun negara kehilangan Rp35 triliun (karena masalah macet),” kata Presiden Jokowi saat membuka rapat kabinet terbatas tentang percepatan pembangunan LRT dalam rangka Asian Games 2018, di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/3/2016).
“Ini tiap tahun. Ini mutlak dilakukan pembangunan (LRT) agar uang tidak hilang percuma karena macet,” lanjut mantan Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Solo ini.
Pembangunan LRT harus dikebut karena Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games pada tahun 2018 nanti. Palembang dan Jakarta ditunjuk untuk menghelat pesta olahraga terbesar se-Asia tersebut.
“Palembang sudah dimulai. Saya ingin semua terintegrasi dengan bandara. Di Palembang sudah terintegrasi. Di Jakarta gimana? Apa sebaiknya LRT ke sana atau kereta cepat yang ke sana. Semua ada hitung-hitungannya," beber Presiden Jokowi.
"Percepatan ini untuk Asian Games 2018. Kita harapkan bisa selesai semua. Jalur MRT (Mass Rapid Transit) dan LRT harus terintegrasi. Kita ingin efisien dan produktif," tutupnya.