Menuju konten utama

Jokowi: Indonesia Berkomitmen Bela Kepentingan Global South

Jokowi menekankan Indonesia berkomitmen dalam membela kepentingan Global South sekaligus menjadi jembatan memperjuangkan kesetaraan.

Jokowi: Indonesia Berkomitmen Bela Kepentingan Global South
Presiden Joko Widodo membuka acara Joint Leaders’ Session di High Level Forum on Multi-Stakeholders Partnership (HLF MSP) dan Indonesia Africa Forum (IAF) ke-2 di Bali, Senin (02/09/2024). YouTube/Sekretariat Presiden

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan empat poin dalam mewujudkan pembangunan yang adil dan inklusif bagi negara berkembang. Salah satu poin yang ditekankan adalah komitmen Indonesia dalam menjadi bagian dari solusi global demi membela kepentingan Global South, yakni negara seperti Afrika, Amerika Latin dan negara berkembang Asia, termasuk Timur tengah. Mantan Wali Kota Solo ini menegaskan, Indonesia konsisten membela kepentingan Global South sejak Konferensi Asia Afrika yang digelar pada 69 tahun yang lalu di Bandung.

“Indonesia berkomitmen menjadi bagian dari solusi global, membela kepentingan Global South sekaligus menjadi bridge builder dalam memperjuangkan kesetaraan, keadilan, dan solidaritas dalam mempercepat pencapaian SDGs,” tegas Presiden Jokowi saat membuka sesi Joint Leaders’ Session di High Level Forum on Multi-Stakeholders Partnership (HLF MSP) dan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 di Bali, Senin (2/9/2024).

Menurut Jokowi, solidaritas global perlu dihidupkan kembali untuk meningkatkan kerja sama Selatan-Selatan (south-south) dan Utara-Selatan (north-south) sehingga mampu saling melengkapi dan bahu-membahu mengatasi tantangan-tantangan global. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun menyinggung tantangan-tantangan di masa depan seperti perlambatan ekonomi, pengangguran, inflasi, dan ketegangan geopolitik di seluruh belahan dunia.

Jokowi menilai, semangat bahu-membahu dan saling melengkapi diperlukan untuk meningkatkan kemitraan Indonesia–Afrika serta menyongsong platinum jubilee atau peringatan 70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA). Semangat KAA di masa lalu juga turut diangkat dalam tema besar IAF tahun ini, yaitu “Semangat Bandung untuk Agenda 2063 Afrika”.

“Dengan semangat yang sama, tahun depan Indonesia akan menyelenggarakan Platinum Jubilee of the Asian African Conference, memperingati 70 tahun KTT Asia Afrika,” ucapnya.

Konferensi Asia Afrika (KAA) yang pertama kali diselenggarakan di Bandung pada tahun 1955 bertujuan untuk mendorong dekolonisasi dan memajukan kerja sama antara negara-negara di kawasan Asia dan Afrika. Konferensi ini menelurkan Dasasila Bandung yang memuat dukungan bagi kerukunan dan kerja sama dunia.

Tahun ini, penyelenggaraan IAF turut menekankan semangat KAA di masa lalu, terutama untuk menjawab dan mengatasi tantangan-tantangan global.

Selain itu, Joint Leaders Session yang kelak akan dilangsungkan akan berfokus pada transformasi ekonomi, energi, pangan, kesehatan, serta kerja sama pembangunan.

Baca juga artikel terkait GLOBAL SOUTH atau tulisan lainnya dari Sandra Gisela

tirto.id - Politik
Kontributor: Sandra Gisela
Penulis: Sandra Gisela
Editor: Andrian Pratama Taher