Menuju konten utama

Jokowi Hadiri Puncak Hari Pers Nasional di Ambon

Presiden Joko Widodo ikut memperingati Hari Pers Nasional yang diadakan di Ambon. Pada kesempatan itu hadir pula sejumlah pejabat negara dan tokoh pemilik perusahaan media.

Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas tentang Kebijakan Ekonomi Berkeadilan di Ruang Oval, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (31/1). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

tirto.id - Puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2017 yang diselenggarakan di Ambon hari ini, Kamis (9/2/2017), dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama dengan Ibu Iriana Joko Widodo.

Seperti dikutip dari Antara, Presiden Jokowi hadir di lokasi acara puncak peringatan HPN 2017 di Lapangan Polda Maluku sekitar pukul 09.15 WIT. Begitu tiba di lokasi, Jokowi segera disambut oleh Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Margiono.

Dalam kesempatan itu hadir pula sejumlah pejabat negara seperti Ketua MPR Zulkifli Hasan dan beberapa duta besar negara tetangga. Sejumlah tokoh pemilik perusahaan media pun turut hadir seperti Chairul Tanjung, Surya Paloh, dan Harry Tanusubroto.

Sejumlah menteri juga menyertai, di antaranya Menkominfo Rudiantara, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, dan Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Rangkaian acara HPN 2017 di Kota Ambon diawali dengan beberapa kegiatan antara lain, pembukaan pameran atau expo Hari Pers Nasional 2017 pada 7 Februari 2017, acara Talkshow IKWI, seminar inovasi pelayanan publik, serta konferensi kerja nasional pengurus PWI pusat dan PWI daerah serta diskusi publik HPN.

Selain itu ada kegiatan bakti sosial IKWI, kegiatan menanam bibit mangrove, workshop sekolah Jurnalistik Indonesia, serta acara konvensi nasional media massa terkait peluang dan tantangan dengan pembicara sejumlah menteri dan pemilik perusahaan media.

Dalam acara puncak tersebut, Presiden Joko Widodo memberikan pidato sambutan dengan menegaskan bahwa media arus utama tetap akan mampu bertahan di era maraknya media sosial.

Ia meyakini media arus utama atau mainstream dapat bertahan karena saling melengkapi informasi meski "digempur" kekuatan media sosial yang kecepatannya tinggi.

"Bukan hanya Indonesia tapi seluruh dunia menghadapi, saya yakin meski 'digempur' media arus utama seperti radio dan televisi dapat bertahan karena saling melengkapi," kata Presiden.

Baca juga artikel terkait HARI PERS NASIONAL atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari
-->