Menuju konten utama

Ji Soo Minta Maaf dan Kronologi Kasus Bullying yang Menimpanya

Aktor Ji Soo mengungkapkan permintaan maaf usai tuduhan sebagai pelaku bullying selama masa sekolahnya mencuat.

Ji Soo Minta Maaf dan Kronologi Kasus Bullying yang Menimpanya
Aktor Ji Soo. instagram/actor_jisoo

tirto.id - Aktor Ji Soo mengungkapkan permintaan maaf usai tuduhan sebagai pelaku bullying selama masa sekolahnya mencuat. Permintaan maaf tertulis tersebut ia unggah di akun Instagram pribadinya pada Kamis (4/3/2021).

“Saya dengan tulus meminta maaf kepada orang-orang yang menderita karena saya. Tidak ada alasan untuk kesalahan masa lalu saya. Itu adalah hal-hal yang tidak bisa dimaafkan,” tulisnya dalam surat tersebut.

Aktor itu menambahkan, “Ketika saya memulai karier akting saya, saya menerima banyak sekali minat dari publik dengan masa lalu saya yang diselimuti, dan saya pikir begitulah cara saya berakhir di sini hari ini.”

Melalui surat tersebut, Ji Soo tampaknya mengakui semua tuduhan bullying yang menimpanya.

Ia mengatakan, “Namun, selalu ada bagian dari diri saya yang merasa bersalah tentang masa lalu, dan penyesalan saya yang datang terlambat untuk membalikkan keadaan, selalu membuat saya cemas.”

Ji Soo mengungkapkan kini ia akan melakukan penebusan kesalahan atas orang-orang yang menderita selama ini atas perbuatannya.

Ia juga meminta maaf karena terus berkarier akting padahal ada orang-orang yang merasa menderita karena dirinya.

Saat ini, Ji Soo sendiri sedang membintangi drama kolosal River Where The Moon Rises di KBS2 setiap Senin dan Selasa.

“Saya tersiksa dan merasa bersalah atas fakta bahwa saya telah menimbulkan kerusakan yang luar biasa pada TV, produser, aktor, dan semua staf yang diam-diam bekerja keras di lokasi drama [River Where the Moon Rises],” tambahnya.

Kronologi Mencuatnya Kasus Bullying Ji Soo

Pada Selasa (2/3/2021), sebuah postingan diunggah ke forum online oleh seseorang yang menuduh Ji Soo sebagai pelaku kekerasan di sekolah.

Penulis (selanjutnya disebut sebagai A) menyatakan bahwa mereka bersekolah di sekolah menengah yang sama dengan Ji Soo dari tahun 2006 hingga 2008.

"Kim Ji Soo memiliki tubuh yang lebih besar daripada anak-anak lain seusianya saat itu. Mulai tahun kedua sekolah menengahnya pada tahun 2007, dia menjelajahi sekolah sebagai anak nakal dan melakukan segala macam perbuatan buruk,” tulis A seperti dikutip Soompi.

A juga mengklaim, para perisak saat itu, termasuk Kim Ji Soo cukup sistematis.

Pertama-tama, jika ada anggota dari kelompok itu yang mengalami sesuatu yang bahkan sedikit tidak menyenangkan, mereka semua akan pergi dan memukuli orang yang menyakiti temannya, menginjak-injak mereka dengan cara yang menghina.

A juga mengklaim Ji Soo dan teman-temannya memaksa teman sekelasnya untuk membelikan mereka rokok dan melemparkan makanan ke siswa lain saat makan siang dan tertawa.

A melanjutkan, “Saya diintimidasi oleh Kim Ji Soo dan anak nakal di tahun 2008, tahun ketiga saya di sekolah menengah. Kata bullying saja tidak cukup untuk menggambarkan semuanya.”

A mengaku sebagai korban dari semua jenis kekerasan di sekolah seperti diasingkan, kekerasan, pemerasan, penghinaan, hingga menerima kata-kata kasar.

Itu dimulai ketika B, salah satu anak nakal dalam kelompok Kim Ji Soo mengambil sertifikat hadiah siswa lain. A lantas mendatangi B dan berkata akan melaporkan mereka ke polisi jika mereka tidak mengembalikan sertifikat tersebut.

“Perilaku saya ini adalah tindakan oposisi. Setelah itu, kehidupan sekolah menengah saya yang biasa berubah menjadi horor. Mereka berhati-hati, mungkin karena saya memberi tahu mereka bahwa saya akan melaporkan mereka ke polisi.”

A Melanjutkan, “Mereka dengan licik memerintahkan teman sekelas lainnya untuk menindas saya agar mereka terhindar dari masalah.”

A menulis bahwa teman sekelas yang diperintahkan oleh kelompok Ji Soo terus-menerus datang untuk menumpahkan kata-kata makian yang sangat menyinggung.

Mereka juga mengumumkan kepada para siswa di sekolah bahwa siapa pun yang berbicara kepada A akan mati di tangan mereka.

A menjelaskan bahwa mereka tidak bisa dengan bebas berjalan di sekitar sekolah karena takut bertemu dengan Ji Soo, yang diduga akan mengutuk A dan memukul kepala atau pipi mereka.

A menambahkan bahwa Ji Soo membawa pistol BB dan menembakkannya ke siswa lain untuk bersenang-senang.

A juga menyatakan, "Apa yang saya tulis di sini hanyalah apa yang saya alami secara langsung, dan ada lebih banyak orang yang telah melalui kasus kekerasan sekolah yang lebih serius yang dilakukan oleh Kim Ji Soo.”

“Saya ingin menulis beberapa di antaranya di sini, tetapi [korban] mungkin tidak menginginkannya, jadi saya tidak melakukannya.”

Ia menambahkan, “Jujur saja, dibandingkan dengan apa yang dialami anak-anak lain saat itu, pengalaman saya tidak seberapa. Akan tetapi hanya karena kasus lain lebih jahat dan parah, bukan berarti apa yang terjadi pada saya harus dianggap enteng.”

A terakhir menulis, “Yang saya inginkan bukanlah kompensasi atau permintaan maaf. Semuanya telah terjadi, dan saya tidak memerlukan permintaan maaf tentang sesuatu yang tidak dapat dikembalikan.”

“Hanya ada satu hal yang saya inginkan. Kim Ji Soo, Jika akting adalah apa yang ingin Anda lakukan, lakukanlah. Akan tetapi pertahankan gelar 'pelaku kekerasan sekolah' di depan nama Anda selamanya di hati Anda,” katanya.

“Seperti saya, tak terhitung banyaknya orang yang Anda bully tidak akan pernah melupakan ingatan itu.”

Setelah postingan A diunggah, dua orang lagi menyampaikan pengalaman mereka. Satu orang menyatakan bahwa Ji Soo telah memukul mereka terus-menerus, dan orang lainnya menyatakan bahwa Ji Soo telah melecehkan mereka secara verbal.

Baca juga artikel terkait KASUS BULLYING JI SOO atau tulisan lainnya dari Maria Ulfa

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Maria Ulfa
Editor: Dipna Videlia Putsanra