Menuju konten utama

Jepang-RI Bahas Blok Masela Hingga Pelabuhan Patimban

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyatakan negaranya memprioritaskan kerja sama maritim dengan Indonesia saat bertemu Presiden Jokowi, Minggu lalu. Pertemuan itu membahas mulai dari Blok Masela hingga proyek pembangunan pelabuhan Patimban, Subang.

Jepang-RI Bahas Blok Masela Hingga Pelabuhan Patimban
Presiden Joko Widodo (kanan) menyambut Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di Istana Bogor, Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/1). ANTARA FOTO/Rosa Panggabean.

tirto.id - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyatakan negaranya memprioritaskan kerja sama maritim dengan Indonesia saat bertemu Presiden Jokowi, Minggu lalu. Pertemuan itu membahas mulai dari Blok Masela hingga proyek pembangunan pelabuhan Patimban, Subang.

"Sebagai sesama negara maritim, kerja sama Indonesia dan Jepang adalah prioritas paling utama dalam kerja sama kedua negara, Jepang mendorong aktif kerja sama di bidang keamanan laut dan pulau-pulau terpencil Indonesia melalui Forum Maritim Indonesia Jepang yang mulai dibentuk pada bulan Desember yang lalu," kata PM Shinzo Abe dalam konferensi pers bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, Jabar, Minggu (15/1/2017), seperti diberitakan Antara.

PM Shinzo Abe melakukan kunjungan resmi ke Indonesia pada 15-16 Januari 2017. Ia membawa sekitar 30 direktur utama perusahaan-perusahaan besar Jepang untuk meningkatkan kerja sama bidang politik, ekonomi, maritim, sosial dan budaya.

"Terkait proyek pembangunan pelabuhan Patimban (Subang, Jawa Barat) kami kembali menegaskan arah kebijakan perusahaan patungan Jepang Indonesia," tambah PM Abe.

Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kerja sama Jepang-Indonesia yang akan segera terwujud adalah pembangunan pelabuhan Patimban, Subang.

"Patimban yang keluar. Patimban kita minta agar dibangun paling lambat awal 2018 dan mulai dioperasikan secara bertahap awal 2019," tegas Budi.

Selanjutnya menurut PM Abe, Jepang juga tertarik untuk berinvestasi di bidang infrastruktur seperti transportasi dan energi.

"Jepang akan bekerja sama di bidang perkeretaapian, pembangkit listrik dan lain-lain melalui pembangunan infrastruktur berkualitas tinggi yang merupakan keunggulan Jepang," tambah PM Abe.

Jepang bahkan akan berinvestasi di bidang irigasi dan konservasi pantai di Indonesia.

"Selain itu (Jepang) akan berkontribusi terhadap pembangunan Indonesia. Jepang memutuskan akan menciptakan kesempatan bisnis dengan nilai total sekitar 74 miliar yen (sekitar Rp8,6 triliun) untuk bidang irigasi dan konservasi pantai," ungkap PM Abe.

Blok Masela dan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Sementara itu Presiden Jokowi, mengemukakan Jepang juga berminat dalam pengembangan blok Masela di Maluku.

"Kita juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama bidang ekonomi termasuk rencana kerja sama pembangunan pelabuhan Patimban; pengembangan blok Masela; ketiga diskusi awal pembangunan kereta api Jakarta-Surabaya dan pembahasan pembangunan sentra kelautan dan perikanan di pulau-pulau terdepan Indonesia," kata Presiden Jokowi.

Sedangkan di bidang perhubungan, Indonesia meminta Jepang mempertimbangkan rencana peningkatan konektivitas udara dengan membuka jalur penerbangan Garuda Indonesia rute Jakarta Los Angeles via Tokyo.

Khusus mengenai perhubungan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pembahasan kereta cepat atau semi cepat Jakarta-Surabaya baru sebatas pengajuan proposal dari Jepang.

"Jepang diberikan kesempatan untuk memberikan proposal awal baik itu cepat maupun semi-cepat tapi belum ada kesepakatan," kata Budi Karya seusai konferensi pers bersama.

Sehingga belum ada penentuan operator kereta api tersebut.

"Jepang tidak menunjuk perusahaan apa-apa, yang diharapkan adalah perusahaan patungan (Jepang dan Indonesia) sementara untuk nilai investasi tidak dibahas tadi," ungkap Budi.

Budi mengaku bahwa Presiden Jokowi menyambut proposal yang diajukan Jepang tersebut.

"Ya Presiden memberikan kesempatan memberikan proposal, yang penting kita memberikan kesempatan pengajuan proposal awal untuk Jakarta-Surabaya berjarak 720 kilometer," tambah Budi.

Baca juga artikel terkait BLOK MASELA atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri