Menuju konten utama

Jepang Bela Toyota Setelah Diintimidasi Donald Trump

Pemerintah Jepang merespon ancaman Donald Trump yang akan mengenakan pajak tinggi bagi mobil Corolla yang diproduksi Toyota di Meksiko. Jepang mengingatkan bahwa banyak perusahaan asal negaranya telah berperan besar menyokong sektor ketenagakerjaan Amerika Serikat.

Jepang Bela Toyota Setelah Diintimidasi Donald Trump
Calon presiden Amerika Serikat dari partai Republik Donald Trump tampil dalam sebuah acara kampanye di Geneva, Ohio, Amerika Serikat, Kamis (27/10). ANTARA FOTO/REUTERS/Carlo Allegri.

tirto.id - Pemerintah Jepang menyatakan pembelaannya ke Toyota Motor Corp setelah pabrikan otomotif itu menerima intimidasi dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump karena membangun Pabrik baru di Meksiko.

Sebagaimana dikutip Antara, pada Jumat (6/1/2017), Menteri Perdagangan Jepang, Hiroshige Seko, mengingatkan bahwa Toyota dan banyak perusahaan asal negaranya yang lain selama ini memberikan sumbangan besar bagi sektor ketenagakerjaan Amerika Serikat.

Sementara Sekretaris kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan bahwa Toyota merupakan "warga korporasi penting" di Amerika Serikat.

Respon pemerintah Jepang itu muncul setelah baru-baru ini Trump menulis di akun twitternya bahwa pemerintah Amerika Serikat akan mengenakan pajak tinggi untuk mobil Corolla yang akan diproduksi oleh Toyota di Meksiko.

"Toyota Motor bilang akan membangun pabrik baru di Baja, Meksiko, yang memproduksi mobil Corolla untuk AS. NO WAY! Bangun pabrik di AS atau bayar pajak perbatasan besar," kata Trump dalam cuitannya di Twitter.

Sebelumnya, Trump memang telah berulang kali mengancam perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang membangun pabrik-pabriknya di luar negeri untuk menekan biaya produksi. Namun, intimidasi Trump kepada Toyota kali ini merupakan yang pertama terhadap produsen mobil asing.

Cuitan Trump itu sempat menurunkan saham Toyota sebanyak tiga persen, tapi kemudian pulih kembali. Saham Honda dan Nissan Motor juga turun sekitar dua persen namun segera kembali normal.

Meskipun demikian, analis senior JPMorgan, Akira Kishimoto menilai ancaman Trump ke Toyota hanya berdampak minim. "Kami pikir dampaknya terhadap kinerja bisnis terbatas," kata Akira.

Dia berpendapat pada sejumlah kasus ekstrem, pengenaan tarif impor mobil 20 persen hanya menggerus keuntungan sebanyak enam persen. Sementara Trump mengancam akan mengenakan tarif impor mobil dari Meksiko sampai 35 persen.

Baru-baru ini Toyota memang berencana menambah lokasi pabriknya di Meksiko. Pabrik baru Toyota di Negara Bagian Guanajuato, Meksiko rencananya akan memproduksi Corolla sebanyak 200.000 unit per-tahun. Toyota berencana mengoperasikan pabrik itu pada 2019.

Toyota selama ini juga telah memiliki pabrik perakitan di Negara Bagian Baja California, Meksiko yang mampu memproduksi 100.000 unit truk pikap Tacoma setiap tahun. Jumlah produksi itu kabarnya akan segera ditambah.

Sejumlah pabrikan otomotif asal Jepang lain juga memiliki beberapa lokasi produksi di Meksiko. Selain Toyota, Nissan Motor telah puluhan tahun mengoperasikan dua pabrik perakitan di Meksiko. Demikian pula Honda yang juga memiliki dua pabrik dengan kapasitas produksi ratusan ribu unit setiap tahun.

Sebagaimana data yang dilansir Bloomberg, Toyota dan Nissan merupakan dua dari sembilan pabrikan otomotif yang telah mengumumkan akan menanam investasi dengan nilai lebih dari U$24 Milyar di Meksiko sejak 2010 lalu. Perusahaan-perusahaan itu terpikat dengan murahnya upah buruh di Meksiko dan adanya perjanjian perdagangan bebas antara negara itu dengan Amerika Serikat dan 40 negara lainnya.

Baca juga artikel terkait MOBIL atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Otomotif
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom