tirto.id - Sejumlah penipuan online yang mencatut Piala Dunia 2022 terdeteksi sebagaimana dilaporkan perusahaan keamanan siber Kaspersky belum lama ini.
“Kami melihat bagaimana mereka [penjahat siber] mencoba untuk mendapatkan keuntungan paling banyak dari situasi tersebut dan mengeksploitasi sebanyak mungkin topik trendi [Piala Dunia 2022],” kata Olga Svistunova, pakar keamanan siber di Kaspersky, dalam siaran pers seperti dikutip dari Antara, Selasa (22/11/2022).
Adapun jenis-jenis penipuan online yang dimaksud seperti maraknya situs phishing termasuk penipuan NFT yang terkait dengan Piala Dunia.
Macam-macam Penipuan Online Terkait Piala Dunia 2022
Kaspersky menemukan sejumlah situs phishing yang memiliki berbagai modus penipuan dengan tujuan mencuri data pengguna. Berikut skemanya:
1. Penjualan tiket Piala Dunia 2022 Qatar
Kaspersky menilai bahwa risiko penipuan tiket Piala Dunia 2022 Qatar sangat besar. Pasalnya, pihak penyelenggara hanya menjual tiket secara online.
2. Hadiah palsu
Skema yang kedua cukup sering ditemukan saat ada event besar. Modusnya, korban dikirimi pesan sebagai pemenang hadiah (misalnya tiket nonton Piala Dunia Qatar 2022), dan mesti membayar ongkos kirim.
3. Penjualan merchandise palsu
Korban diminta untuk mengisi data pribadi secara lengkap termasuk mengirim sejumlah uang untuk mendapatkan pernak-pernik Piala Dunia 2022 yang sesungguhnya tidak pernah ada. Adapun merchandise tersebut bisa berupa jersey tim sepak bola atau bola bertanda tangan pemain favorit.
4. Agen perjalanan palsu
Kaspersky juga menjumpai situs web agen perjalanan palsu yang menawarkan tiket pesawat ke Qatar dengan harga miring. Korban diminta memasukkan data-data pribadi sebagai bagian dari syarat pemesanan tiket.
5. Eksploitasi NFT dan aset kripto
Dengan mengatasnamakan Piala Dunia 2022 Qatar, penipu siber melakukan eksploitasi terhadap popularitas NFT dan aset kripto. Modusnya, taruhan pertandingan berhadiah karya seni NFT atau uang kripto. Korban pun diminta mengisi data dompet kripto dengan dalih untuk mengirimkan hadiah.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pengguna internet diminta untuk waspada saat berselancar di dunia maya. Selalu cek ulang kebenaran alamat situs, tidak klik URL langsung dari email, tetapi ketik secara manual, terutama layanan perbankan.
Kaspersky juga mengimbau agar pengguna internet untuk meninjau kembali informasi apa saja yang diminta ketika menggunakan layanan di internet. Sebab, nomor kartu kredit atau kata sandi tidak akan diminta oleh perusahaan yang sah.
Editor: Yantina Debora