Menuju konten utama

Jenis-jenis Luka Berdasarkan Sebabnya dan Cara Pertolongannya

Berikut ini penjelasan tentang jenis-jenis luka berdasarkan sebabnya serta bagaimana cara memberikan pertolongan pertama pada korban luka.

Jenis-jenis Luka Berdasarkan Sebabnya dan Cara Pertolongannya
Ilustrasi perban. FOTO/IStockphoto

tirto.id - Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, manusia sering kali mengalami luka pada tubuhnya. Umumnya, terjadinya luka bisa lantaran unsur ketidaksengajaan, kecelakaan, maupun serangan yang disengaja.

Secara sederhana, luka bisa diartikan sebagai kondisi saat adanya jaringan kulit yang terputus, robek, rusak oleh suatu sebab. Dalam kenyataannya, luka juga memiliki ragam jenisnya.

Dikutip dari bukuPembelajaran Jarak Jauh: Pendidikan Jasmani Keolahragaan dan Kesehatan oleh Kemendikbud (2020:254-256), beberapa jenis-jenis dari luka berdasarkan sebabnya adalah sebagai berikut:

1. Luka memar (akibat pukulan)

2. Luka gores (akibat benda tajam)

3. Luka tusuk (akibat benda tajam seperti pisau dan sejenisnya)

4. Luka potong (akibat benda tajam)

5. Luka bacok (akibat benda tajam seperti golok)

6. Luka robek (akibat benda tajam seperti pisau atau pecahan kaca)

7. Luka tembak (akibat tembakan peluru)

8. Luka bakar (akibat paparan benda panas seperti api, zat berbahaya, radiasi dll).

Cara Melakukan Pertolongan Pertama pada Luka

Setelah seseorang terkena luka, tindakan pertama yang sebaiknya dilakukan adalah melakukan pertolongan dasar. Pertolongan dasar atau pertolongan pertama dilakukan untuk mengurangi rasa sakit maupun meminimalisir proses pendarahan yang terjadi.

Beberapa cara dasar dalam pemberian pertolongan pertama pada orang yang terkena luka ialah sebagai berikut:

  • Lakukan penghentian pada pendarahan
  • Tinggikan posisi anggota badan yang terluka
  • Lakukan ulasan pada luka dengan menggunakan mercurrohchoom 2%
  • Lakukan penutupan pada luka dengan menggunakan kasa steril yang di atasnya telah diberi kapas, kemudian balut dengan perban
  • Setelah luka ditaburi dengan menggunakan obat, dapat langsung dilakukan proses pembalutan dengan cepat
  • Apabila kondisi luka lebar dan dalam, segera lakukan pertolongan dengan membawa ke unit pengobatan seperti rumah sakit
  • Pengobatan juga dapat dilakukan dengan menggunakan obat tradisional yang dapat ditemukan disekeliling lingkungan, seperti lidah buaya untuk luka bakar dan daun jambu biji bagi luka memar.

Cara Menghentikan Pendarahan pada Luka

Umumnya, setiap luka bisa memicu pendarahan, baik di dalam maupun luar tubuh. Untuk menghindari terjadinya infeksi pada luka, sebaiknya dilakukan proses pengambilan tindakan.

Orang yang menangani pendarahan luar pada luka perlu membedakan dari mana darah mengucur, seperti arteri, vena, maupun kapiler.

Darah yang keluar dari arteri biasanya memiliki warna merah muda. Sebab, darah tersebut mencuat akibat denyut jantung. Adapun darah yang keluar dari vena memiliki warna merah tua dan keluarnya relatif cepat serta tidak ada pancaran.

Sementara itu, darah dari pembuluh kapiler memiliki warna merah tua atau merah muda. Aliran darah pembuluh kapiler biasanya juga lambat dan ditandai oleh denyut yang mengelilingi bagian luka.

Mengutip penjelasan dalam bukuPendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan oleh Kemendikbud (2018:195), beberapa tindakan pertolongan pertama untuk menangani pendarahan luar pada luka ialah sebagai berikut:

1. Melakukan penekanan pada luka dengan menggunakan pembalut tekan

Melakukan penekanan dengan pembalut tekan dapat dilakukan menggunakan kain kasa yang diletakan, kemudian dibalut dengan kain perban. Kain kasa bisa dipakai sebagai penutup untuk menekan darah sehingga tidak keluar.

Penggunaan pembalut tekan dapat dilakukan terhadap luka-luka pendarahan dari vena yang tidak berat. Selain menggunakan kain kasa, tindakan itu juga dapat dilakukan dengan sapu tangan yang bersih. Jika pendarahan ada di bagian kaki dan tangan, sebaiknya bagian luka diangkat ke atas saat penekanan dilakukan.

2. Melakukan penekanan dari atas tempat tekanan

Penekanan pendarah dari atas tempat tekanan dilakukan pada luka pendarahan dari arteri. Selain itu, tindakan tersebut dilakukan apabila setelah 5 menit darah yang mengalir tidak berhenti ketika dilakukan penekanan dengan pembalut tekan.

Melakukan penekanan dari atas tempat tekanan dilakukan pada tempat-tempat tertentu, seperti tempat di mana arteri menyilang pada tulang, yakni tempat antara luka dan jantung. Setelah tindakan tersebut berhasil, lakukan penekanan dengan pembalut tekan.

3. Melakukan penekanan pendarahan dengan menggunakan tourniquet

Tindakan terakhir yang bisa dilakukan buat menghentikan pendarahan luka dalam kondisi mendesak ialah dengan menggunakan tourniquet.

Adapun tourniquet adalah sebuah alat yang kerap dipakai saat tenaga kesehatan mengukur tekanan darah pasien. Penggunaan alat ini untuk penanganan luka hanya diperbolehkan saat keadaan darurat lantaran mempunyai risiko yang berbahaya. Maka dari itu, penolong harus segera mengabarkan kepada dokter soal penggunaan alat tersebut begitu korban yang terluka sampai di reumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan.

Baca juga artikel terkait PENANGANAN LUKA atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Addi M Idhom