Menuju konten utama

Jelang Olimpiade Brazil, Keamanan Tempat Wisata Diperketat

Menjelang dihelatnya pagelaran Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Brazil telah menurunkan sejumlah pasukan militer guna mengamankan kawasan wisata. Langkah itu diambil untuk menanggulangi kemungkinan serangan pada Olimpiade yang telah tebersit sejak bulan lalu.

Jelang Olimpiade Brazil, Keamanan Tempat Wisata Diperketat
Tentara Brazil menghadiri latihan di Pantai Flamengo menjelang pelaksanaan Olimpiade Rio 2016 di Rio de Janeiro, Brazil. (Antara Foto/Reuters/Ueslei Marcelino)

tirto.id - Meski keamanan di stadion Olimpiade Rio de Janeiro terlihat mengendur tiga hari sebelum ajang akbar itu dibuka, Brazil telah menurunkan kekuatan militer untuk berpatroli di tempat-tempat wisata ikonik untuk mengantisipasi peluang serangan seminimal mungkin pada Selasa (2/8/2016) waktu setempat.

Menteri Kehakiman Alexandre de Moraes mengatakan, diturunkannya personel militer di patung Kristus Sang Penebus dan Gunung Sugarloaf akan membuat polisi dapat berpatroli di area-area lain di kota itu sepanjang Olimpiade, yang berlangsung dari 5–21 Agustus.

“Para agen dengan detektor metal akan memeriksa para pengunjung yang memasuki patung Kristus Sang Penebus, yang berada di puncak Gunung Corcovado di pusat kota itu,” ujar Moraes yang ditemui saat inaugurasi pusat kerjasama polisi internasional.

Moraes menambahkan, dua titik wisatawan tempat pihaknya akan menurunkan pasukan bersenjata adalah Corcovado dan Gunung Sugarloaf.

Selain itu, militer juga akan berpatroli pada titik-titik strategis di Rio de Janeiro seperti instalasi-instalasi energi, air, dan komunikasi, bandara, dan stasiun-stasiun trem.

Kecemasan perihal kemungkinan serangan pada Olimpiade telah tebersit sejak bulan lalu, setelah Brazil menahan 12 orang dengan dugaan terkait grup teroris ISIS. Polisi mengatakan mereka memantau sekitar 100 terduga teroris, khususnya di perbatasan selatan yang bersinggungan dengan Paraguay dan Argentina.

“Bagaimanapun, peluang terjadinya serangan adalah 'minimal'. Operasi keamanan untuk Olimpiade akan melibatkan total 85.000 polisi dan tentara,” papar Moraes.

Akan tetapi, di stadion Olimpiade utama pada Selasa, mesin X-ray untuk memindai para pengunjung tidak terhubung dan tidak ada kode bar untuk dipindai pada akreditasi Olimpiade.

Panitia penyelenggara pada pekan lalu membatalkan kontrak dengan perusahaan keamanan yang tidak terkenal, Artel, yang semestinya memeriksa akreditasi dan barang bagi siapapun yang memasuki stadion, dan menggantikannya dengan pasukan polisi militer cadangan.

"Karena orang-orang yang akan mengurusi hal ini sedang tidak berada di sini, [maka] mesinnya dimatikan," kata salah seorang polisi militer, yang meminta identitasnya tidak disebutkan, sambil berdiri di sebelah detektor metal.

Karena itu, pewarta Reuters misalnya, dapat berjalan di sekitar Stadion Engenhao, mengunjungi ruang-ruang ganti dan area-area lain, tanpa larangan apapun. Menteri berkata bahwa keamanan akan diperketat pada Rabu (3/8/2016).

"Kami telah memiliki 2.000 dari 3.400 agen yang bekerja sama dan kami memiliki waktu sampai besok untuk membuat mereka terlatih dengan baik dan mampu beroperasi dengan baik. Jika ada masalah, itu akan diperiksa dan diperbaiki," kata sang menteri.

Dibangun untuk Pan-American Games 2007, Stadion Engenhao memiliki kapasitas 60.000 penonton, termasuk tribun-tribun temporer. Stadion itu akan menjadi tempat berlangsungnya pertandingan cabang olahraga sepak bola antara Rabu dan Minggu, dan akan menjadi tempat berlangsungnya pertandingan cabang olahraga atletik mulai 12 Agustus dan seterusnya.

Baca juga artikel terkait OLIMPIADE BRASIL 2016

tirto.id - Olahraga
Sumber: Antara
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari