tirto.id - Menjelang MotoGP Austin yang digelar pada Senin, 23 April 2018 pukul 02.00 WIB, Valentino Rossi dan Marc Marquez sama-sama tak mau menengok masa lalu. Insiden di Grand Prix Argentina, kala Marquez menyenggol Rossi hingga The Doctor jatuh, sudah 'dilupakan'.
Pertarungan Marc Marquez vs Valentino Rossi di Rio Hondo, Argentina berakhir emosional. Rossi hanya finis di urutan ke-18 lomba. Sementara itu, Marquez terkena penalti 30 detik yang membuatnya tidak berhak mendapatkan satu poin pun.
Valentino Rossi dan Luapan Emosi di Instagram
Setelah balapan, Marc Marquez buru-buru mendatangi garasi tim Yamaha untuk meminta maaf. Namun, ia tidak bertemu dengan Valentino Rossi.
Rossi baru berkomentar belakangan, mempertanyakan sikap Marquez yang datang ke garasinya di bawah sorotan kamera. Ia menuding Marquez tidak memiliki rasa hormat terhadap pebalap lain.
Bahkan akhir pekan lalu The Doctor sempat mengunggah foto di akun Instagramnya, @valeyellow46 sembari menuliskan, "Balapan sulit yang dihancurkan oleh seorang pebalap berbahaya."
Namun, kini Valentino Rossi enggan berbicara tentang masa lalu yang baru berjalan dua pekan itu. Baginya, yang terpenting adalah memandang Grand Prix Austin, yang belum pernah dimenangi dalam lima kesempatan.
"Satu-satunya yang dilakukan sekarang adalah menatap masa depan, dan berpikir soal akhir pekan ini. Penting untuk kembali ke lintasan, mengemudikan motor, berusaha meraih hasil maksimum," kata Rossi dikutip dari situs resmi MotoGP.
Valentino Rossi mengakui, trek di Grand Prix Austin sangat sulit dengan bentuk lintasn panjang dan banyak sudut. Namun, jika dilihat dari perkembangan Rossi di Austin, ada perubahan positif. Musim lalu, The Doctor bisa menjadi runner-up. Kini lompatan besar perlu dilakukan oleh sang pebalap asal Italia yang baru mendapatkan 16 poin dari dua lomba.
Marc Marquez Mengaku Salah
Sementara itu, Marc Marquez juga enggan membahas kembali luka di Rio Hondo. Marquez baru mengumpulkan 20 poin, hasil menjadi runner-up di GP Qatar. Jadi, dia harus memangkas selisih 18 poin dari puncak klasemen yang sekarang dipegang oleh Cal Crutchlow (LCR Honda).
"Saya pebalap dan seseorang yang suka berkembang dan belajar dari kesalahan. Banyak hal terjadi, saya berbuat beberapa kesalahan (di Grand Prix Argentina), dihukum, dan minta maaf.
"Kami pebalap, kami manusia biasa, dan bisa berbuat salah. Ini kompetisi yang (digelar untuk berlomba di) ambang batas, dan kondisi lintasan juga berada di ambang batas pula. Jadi, Anda belajar dari hal baik dan buruk, lalu memastikan (kesalahan yang sama) tidak akan terjadi lagi," tutur Marquez dikutip dari laman resmi MotoGP.
Sebagai juara bertahan GP Austin lima kali, Marc Marquez dituntut untuk menjaga rekor 100 persennya jika masih ingin bersaing di papan atas klasemen MotoGP. Pembuktian Marquez akan terjadi pada Senin, 23 April 2018 pukul 02.00 WIB dalam lomba yang disiarkan live oleh Trans7.
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Fitra Firdaus