Menuju konten utama

Jelang Debat Sandi Latih Penyandang Difabel Berwirausaha

Sandi berharap program OK OCE bisa membuka peluang usaha dan kerja bagi para penyandang difabel.

Jelang Debat Sandi Latih Penyandang Difabel Berwirausaha
Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Sandiaga Uno mengunjungi Pasar Perumnas Klender Jakarta Timur, Rabu, (8/2). Tirto.id/Achmad Fauzan

tirto.id - Calon wakil gubernur Sandiaga Salahuddin Uno telah menyiapkan diri menghadapi debat ketiga Pilkada DKI Jakarta, Jumat (09/02/2017) besok. Salah satu persiapan yang dia lakukan melatih penyandang difabel berwirausaha lewat program OK OCE. "Debat salah satunya tentang disabilitas. Bukan hanya infrastrukturnya saja yang dibicarakan, tapi kesetaraan usaha untuk disabilitas," kata Sandi kepada wartawan di bilangan Manggarai Jakarta Selatan, Kamis (09/02/2017).

Sandi mengatakan idealnya perusahaan menyediakan 2 persen lapangan kerja bagi penyandang difabel dari seluruh total pekerja. Namun hal ini belum terlalu dihiraukan pemilik perusahaan. Untuk itu Sandi melatih penyandang difabel berwirausaha lewat program OK OCE. "Hari ini kami melanjutkan pelatihan OK OCE untuk teman-teman yang membentuk kelompok disabilitas yang ingin punya akses usaha. Mereka memiliki peluang dan kesempatan sama," kata Sandi usai menghadiri sosialisasi OK OCE komunitas difabel di Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2017).

Selain melatih para penyandang difabel, Sandi juga berdiskusi dengan beberapa pakar untuk menghadapi debat. Salah satunya Yudi Yahya. Yudi Yahya merupakan Sekretaris Federasi Kesejahteraan Penyandang Cacat Tubuh Indonesia (FKPCTI). FKPCTI adalah organisasi sosial penyandang disabilitas yang bergerak di bidang advokasi dan kesejahteraan sosial. Menurut Yudi, ia akan berdiskusi bersama Sandi untuk membicarakan salah satu tema debat, yaitu disabilitas. "Iya nanti mau ngobrol, besok kan udah mau debat lagi," ujar Yudi kepada Tirto.

Salah satu peserta kegiatan peserta kegiatan OK OCE ialah Abid (42). Dia mengaku merasa sulit mendapatkan lapangan pekerjaan, akhirnya memilih berwirausaha. Kondisinya sebagai tunadaksa tidak menghalangi dirinya untuk menjadi pengusaha pengrajin oleh-oleh tempelan kulkas ondel-ondel. Usaha yang ia tekuni sejak tahun 1984 ini tidak mendapatkan keuntungan pasti. Pernah dalam satu bulan ia mengaku hanya meraup untung Rp 70 ribu . "Ya saya dapat segimana juga disyukuri saja, pernah bahkan malah rugi. Tapi ya dinikmati saja," kata Abid.

Selain lapangan pekerjaan, ia ingin menyajikan tempat parkir dan WC khusus bagi difabel di setiap pusat perbelanjaan. Ia lantas memeberkan konsep transportasinya bagi difabel dengan sebutan one car is one trip. One kecamatan one trip (OK Otrip). Melalui program ini, difabel dapat menggunakan akses transportasi secara gratis.

Debat putaran tiga diadakan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Februari 2017. Debat akan dipandu Alfito Deannova Gintings. Tema yang diangkat kali ini soal kependudukan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Jakarta dengan sub tema pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, anti penyalahgunaan narkoba, dan kebijakan terkait disabilitas.

Baca juga artikel terkait ANIES-SANDIAGA atau tulisan lainnya dari Tresna Yulianti

tirto.id - Politik
Reporter: Tresna Yulianti
Penulis: Tresna Yulianti
Editor: Jay Akbar