Menuju konten utama

Jelang Debat, Ahok-Djarot Tak Lakukan Persiapan Khusus

Pasangan Ahok-Djarot percaya diri menghadapi debat calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Berbekal memimpin Jakarta selama ini, mereka mengaku telah paham dengan persoalan Jakarta.

Jelang Debat, Ahok-Djarot Tak Lakukan Persiapan Khusus
Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang diusung PDI Perjuangan, Basuki Tjahaja Purnama (kiri) dan Djarot Saiful Hidayat (kanan) berfoto bersama usai diumumkan di Kantor DPP PDI Perjuangan Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Selasa (20/9). Dalam kesempatan tersebut DPP PDI Perjuangan juga mengumumkan beberapa pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur serta bupati dari berbagai daerah yang akan bertarung dalam Pilkada Serentak 2017. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf.

tirto.id - Dua hari menjelang debat calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang diselenggarakan KPU Jakarta, pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat mengaku tak melakukan persiapan khusus. Mereka hanya mengaku akan berbagi tugas masing-masing sesuai dengan topik debat.

"Besok bertemu Pak Ahok. Tidak ada latihan. Tinggal berbagi Pak Ahok bicara apa dan saya bicara apa," kata Djarot di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (10/1/2017).

Tanpa menyebut topik yang akan disampaikan, Djarot menyampaikan Pilkada merupakan momentum beradu program, visi dan misi gagasan, atau masalah yang bersifat umum.

Dia juga tidak akan memasalahkan serangan terhadap karakter personal pada debat nanti. "Penyerangan karakter tidak apa, nanti masyarakat yang menilai, itu berarti tidak menjual kinerja, visi-misi, gagasan atau karakter dan pencitraan," kata Djarot.

Djarot mengaku siap menghadapi debat Pilkada DKI yang akan digelar Komisi Pemilihan Umum DKI. Sebab selama ini ia bersama Gubernur Ahok telah melakukan pembangunan di Jakarta.

Menurutnya, warga DKI dapat melihat kinerja Ahok-Djarot dari semua hal yang mereka kerjakan selama ini untuk pembangunan Jakarta sekaligus program dan visi-misi yang ditawarkan untuk Jakarta yang lebih baik dan sejahtera.

"Mengalir aja toh kita sudah mengerjakan, banyak kita sudah mengerjakan, kita punya data yang konkret, dan open data, siapa pun boleh lihat, jadi tidak ada persiapan khusus," kata Djarot.

Mekanisme Debat Pilkada

KPU Jakarta akan menggelar debat publik antar pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI sebanyak tiga kali, yaitu pada 13 dan 27 Januari 2017, serta 10 Februari 2017 dari pukul 20.00 sampai 22.00 WIB.

Debat akan disiarkan langsung oleh sejumlah televisi. Debat I 13 Januari disiarkan Jawa Pos TV, Net TV, dan TV One. Debat II, 27 Januari disiarkan Metro TV, MNC, dan TVRI, dan Debat III, 10 Februari disiarkan Trans Grup, SCTV, Kompas TV, dan Jak TV.

KPU mewajibkan semua pasangan calon hadir dalam debat tersebut. Calon pasangan yang tidak mengikuti debat akan diberi sanksi.

Debat akan dipandu oleh seorang moderator yang ditunjuk oleh KPU dan bekerja atas nama KPU. Moderator akan mengawal dan mengatur debat, membuat pertanyaan, serta mengklarifikasi pernyataan.

Tema-tema yang akan menjadi materi debat antara lain; penanggulangan lingkungan, sosial ekonomi, pelayanan pendidikan dan kesehatan dan tema lain yang dimunculkan pasangan calon.

Debat juga akan melibatkan empat ahli panelis yang terdiri dari akademisi dan praktisi. Mereka bertugas merumuskan konsep pertanyaan serta background dari sebuah permasalahan yang harus dijawab oleh pasangan calon.

KPU membatasi massa pendukung yang diperbolehkan untuk mengikuti jalannya debat, masing-masing pasangan calon hanya boleh membawa massa sekitar 100 orang.

Pilkada DKI Jakarta 2017 diikuti tiga pasang calon gubernur dan calon wakil gubernur, yakni Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan Sandiaga Uno-Anies Baswedan.

Baca juga artikel terkait DEBAT PILKADA DKI JAKARTA atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Politik
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH