tirto.id - Bupati Jember, Jawa Timur Faida menetapkan status siaga darurat bencana untuk wilayahnya karena ada jalan ambles di Jalan Sultan Agung, Jember.
"Kami tetapkan siaga darurat bencana untuk amblesnya Jalan Sultan Agung sehingga dapat memperpendek jalur koordinasi untuk penanganannya dan mempercepat langkah-langkah kebencanaannya," katanya di Jember seperti dilansir Antara, Senin (2/3/2020).
Hal itu disampaikan bupati Faida usai melakukan rapat koordinasi penanganan dampak jalan ambles dengan forum komunikasi pimpinan daerah bersama beberapa organisasi perangkat daerah dan perwakilan penyewa rumah toko yang terdampak jalan ambles.
Menurut Faida, pengangkutan sisa material 10 rumah toko (ruko) yang ambruk akibat jalan ambles ke sungai dikhawatirkan menyebabkan aliran Kali Jompo terhambat dan bisa meluap sewaktu-waktu.
"Ada kekhawatiran debit air Kali Jompo dapat naik karena curah hujan masih cukup tinggi dan berdampak banjir sehingga sisa material yang ambruk dapat menyumbat aliran sungai setempat," katanya.
Ia mengatakan, reruntuhan ruko yang ambruk harus segera diangkat dan 21 ruko lain yang berada di kawasan Jalan Sultan Agung harus segera dikosongkan karena bangunannya sudah tidak stabil.
"Ada 31 bangunan rumah toko di Jalan Sultan Agung yang ambles dan berpotensi ambruk, namun 10 rumah toko sudah ambruk ke sungai dan sisanya akan dirobohkan ke arah jalan untuk meminimalisir adanya korban jiwa," terangnya.
Pemerintah setempat, lanjutnya, akan membantu para pemilik atau penyewa rumah toko saat mengevakuasi barang-barang yang ada di bangunan tersebut ke tempat yang aman.
"Kami juga akan memantau rumah warga yang berada di belakang rumah untuk segera dievakuasi, apabila membahayakan," tambahnya.
Selain itu, Faida juga meminta PDAM untuk segera memindahkan pipa saluran air utama yang berada di sekitar bagian jalan yang ambles itu. Bagian pipa yang digunakan untuk menyalurkan air ke 3.000 pelanggan itu ada yang bocor.
Bagian Jalan Sultan Agung ambles sepanjang sekitar 94 meter dan lebar 10 meter menyebabkan sebanyak 10 ruko di kawasan tersebut ambruk ke sungai dan belasan ruko lainnya terancam ambruk.
Kejadian itu tidak sampai menimbulkan korban karena saat jalan ambles sebagian besar ruko sudah dikosongkan.
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Agung DH