Menuju konten utama

Jaksa Saudi Anjurkan 5 Tersangka Pembunuhan Khashoggi Dihukum Mati

Jaksa mengatakan, 21 orang tersangka kasus pembunuhan Khashoggi ditahan dan 11 di antaranya telah menjalani dakwaan.

Jaksa Saudi Anjurkan 5 Tersangka Pembunuhan Khashoggi Dihukum Mati
Aktivis, yang memprotes pembunuhan jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi, mengadakan nyala lilin malam di luar konsulat Arab Saudi di Istanbul, Kamis, 25 Oktober 2018. AP Photo/Lefteris Pitarakis

tirto.id - Jaksa Arab Saudi merekomendasikan hukuman mati bagi lima tersangka yang diduga memerintahkan dan melakukan pembunuhan terhadap jurnalis Jamal Khashoggi. Hal itu diumumkan Jaksa Agung Saudi, Saud al-Mojeb pada Kamis (14/11/2018).

Pernyataan Jaksa Agung itu, mengutip Associated Press (AP), tampaknya bertujuan untuk menjauhkan keterlibatan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman alias MBS pada kasus pembunuhan ini. Pengumuman Jaksa disiarkan oleh Saudi Press Agency yang dikelola negara.

Kematian tragis kolumnis The Washington Post yang kerap mengkritik MBS ini mengejutkan dunia. Banyak pihak percaya kematian Khashoggi di dalam Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Tukri tak mungkin tanpa campur tangan sang Putra Mahkota.

Turki mengatakan, tim pembunuh Khashoggi dikirim dari Riyadh dan perintah untuk mengeksekusi Khashoggi datang dari pemerintahan tingkat tinggi, tapi bukan Raja Salman.

Setelah menyiarkan pengumuman itu, juru bicara kantor al-Mojeb, Shalan al-Shalan mengatakan saat konferensi pers yang jarang dilakukan, para pembunuh Khashoggi telah merencanakan aksinya sejak 29 September atau tiga hari sebelum pembunuhan terjadi.

Al-Shalan dalam konferensi pers yang diadakan di Riyadh, Kamis (14/11/2018) mengatakan, para pembunuh membius dan membunuh Khashoggi di dalam konsulat. Mereka kemudian memutilasi tubuh Khashoggi dan menyerahkannya pada kolaborator tak dikenal untuk dibuang.

Jaksa Saudi mengatakan, pejabat tinggi yang diduga terkait dengan pembunuhan ini adalah mantan wakil kepala intelijen Ahmed al-Assiri, yang dipecat saat tekanan dunia internasional untuk Saudi karena kasus ini meningkat.

Al-Assiri yang merupakan orang kepercayaan dan dekat dengan MBS menghadapi dakwaan yang mencakup memerintahkan Khashoggi secara paksa untuk kembali lagi ke Arab Saudi.

Jaksa menyebut al-Assiri menganggap Khashoggi sebagai ancaman karena tulisannya dan karena Khashoggi diduga mendapat dukungan dari kelompok-kelompok dan negara-negara yang bermusuhan dengan Arab Saudi.

Namun, al-Mojeb telah berhenti menuduh al-Assiri sebagai satu-satunya otak pembunuhan Khashoggi, untuk menjauhkan dugaan para pembunuh dari lingkaran dekat MBS.

Khashoggi tinggal di pengasingan di luar negeri selama hampir satu tahun, sebelum ia dibunuh oleh agen Saudi di konsulat pada 2 Oktober 2018. Dalam tulisannya, Khashoggi sangat kritis terhadap MBS, yang kerap menindas aktivis dan kritikus Kerajaan sejak tahun lalu.

Kerajaan juga mengonfirmasi klaim Turki yang menyebut para pembunuh Khashoggi terdiri dari 15 orang yang khusus dikirim ke Istanbul.

Hingga saat ini, jenazah jurnalis berusia 59 tahun itu belum ditemukan. Khashoggi pergi ke Konsulat Saudi di Istanbul untuk mengambil dokumen yang dibutuhkan jelang pernikahannya. Tunangan Khashoggi, yang menunggu di luar konsulat adalah yang pertama kali menyadari Khashoggi masuk konsulat dan tak pernah keluar lagi.

Jaksa mengatakan, 21 orang tersangka kasus pembunuhan ini ditahan dan 11 di antaranya telah menjalani dakwaan dan akan dilanjutkan ke persidangan.

Baca juga artikel terkait PEMBUNUHAN JURNALIS atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Hukum
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra