tirto.id - Industri susu sempat berada di atas angin sepanjang 1993-2014. Fenomena itu diinisiasi kampanye berslogan “Got Milk?” yang viral sekalipun dunia belum didominasi oleh internet seperti hari ini. Awalnya, kampanye tersebut dibuat oleh agensi periklanan Goodby Silverstein & Partners untuk California Milk Processor Board di Amerika Serikat. Selanjutnya, “Got Milk?” dipakai oleh para pengolah susu dan peternak sapi perah.
Ide utamanya: membuat konsumsi susu terkesan menggiurkan dengan image sederhana namun membekas: “kumis” putih di atas bibir. Milk mustache. Beberapa selebritas seperti Britney Spears, David Beckham, Dennis Rodman, Elton John, Jonathan Taylor Thomas, Naomi Campbell, bahkan Kermit the Frog ikut serta dalam kampanye ini.
“Alasan kenapa kami menggunakan selebritas pada saat itu adalah untuk membantu meningkatkan citra susu,” kata Sal Taibi, Presiden Lowe Campbell Ewald, agensi yang terlibat dalam iklan “Got Milk?”. Ia menambahkan, “idenya adalah untuk menyampaikan pesan bahwa setiap orang minum susu, bahkan orang keren yang sukses sekalipun.”
Kampanye ini dilaporkan berkontribusi pada lebih dari 90 persen pertumbuhan kesadaran publik tentang pentingnya susu di Amerika Serikat.
Enam tahun berlalu sejak kampanye terakhirnya pada 2014, ternyata tahun ini kampanye “Got Milk?” kembali diluncurkan. Jika dulu selebritas memegang peran penting, sekarang peran itu diambil alih oleh para TikTok-ers dan YouTubers.
Katie Ledecky, seorang atlet renang, mempopulerkan #GotMilkChallenge di TikTok dengan mencoba menyeimbangkan segelas susu di kepalanya sambil berenang. “Saya dibesarkan dengan kampanye “Got Milk?”, dan saya sangat senang itu ada lagi pada generasi anak-anak sekarang,” kata Ledecky.
Menariknya, pandemi telah meningkatkan kembali omzet penjualan susu. Pada Juli tahun ini, penjualan susu sapi mencapai 4,5 miliar dolar AS, naik 11,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Meningkatnya penjualan dan konsumsi susu pada masa pandemi juga terjadi di Tiongkok. Pemerintah Tiongkok mendorong warga negaranya untuk meminum susu untuk mendapatkan protein, bahan penting dalam membangun sistem kekebalan tubuh.
“Para orang tua harus menyiapkan susu dan telur yang cukup setiap pagi untuk anak-anak,” kata Zhang Wenhong, seorang dokter di departemen penyakit menular di Rumah Sakit Huashan Shanghai yang juga merupakan salah seorang kritikus paling vokal di Tiongkok terhadap pola makan warga negaranya sejak awal wabah yang ada saat ini.
Pandangan Zhang memiliki dukungan yang serius. Pada kongres nasional Tiongkok tahun ini, seorang anggota parlemen menyarankan pemerintah harus menjadikan minum susu sebagai strategi nasional dan mendorong setiap orang minum setidaknya 300 gram susu sehari.
Bukan hal yang sulit bagi Tiongkok untuk mendorong warga mereka mengonsumsi susu. Sifat susu yang serba guna pada akhirnya bisa membuat susu dianggap sebagai “teman setia” dalam menemani new normal. Kudapan seperti smoothie, oatmeal, kopi, sup, dan bahkan mi instan bisa lebih lezat dan bergizi jika ditambahkan susu.
Banyaknya Manfaat Susu, Semakin Tersoroti Saat Pandemi
Selain Amerika Serikat dan Tiongkok, Indonesia dan negara-negara lain juga turut mendorong konsumsi susu. Satu cangkir susu mengandung berbagai nutrisi,yakni kalori, protein, lemak, kalsium, vitamin D, kalium, fosfor, selenium, vitamin A, magnesium, dan B12. Semuanya penting demi menjaga kekebalan tubuh.
Selain itu, konsumsi susu juga baik untuk regenerasi sel, menguatkan tulang dan gigi, menyokong pertumbuhan fisik, meningkatkan kecerdasan, mencegah stunting pada anak-anak, mencegah kenaikan berat badan, serta meningkatkan imunitas tubuh.
“Di masa pandemi saat ini, konsumsi susu menjadi penting untuk peningkatan imunitas tubuh yang merupakan salah satu cara untuk meminimalisasi potensi terinfeksi agen penyakit,” kata I Ketut Diarmita, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Salah satu merek susu yang cukup ternama adalah Bear Brand. Susu ini adalah susu sapi, berlogo beruang, dan sempat memiliki iklan menggunakan binatang naga. Bear Brand merupakan jenis susu segar yang telah melalui tahap sterilisasi, namun tetap mempertahankan kandungan nutrisi di dalam susu untuk melengkapi zat gizi yang dibutuhkan tubuh.
Selain bisa menjaga kondisi di masa pandemi, susu Bear Brand juga memiliki manfaat lain yang tak didapatkan pada merek susu biasa. Setelah beberapa bulan di rumah aja, masyarakat Indonesia sudah kembali beraktivitas pada era new normal ini. Meski sudah kembali aktif, tentu saja kita harus senantiasa mengikuti protokol kesehatan, menjaga jarak, menjaga kebersihan, dan menjaga kondisi badan.
Minum susu, publik tahu, adalah salah satu cara menjaga kondisi. Meski begitu, ada dua waktu terbaik buat minum susu, yakni pagi dan malam hari. Jika diminum pada pagi hari, manfaat susu adalah membangun massa tubuh serta meningkatkan memori. Sementara jika diminum pada malam hari, selain untuk kesehatan, susu juga bermanfaat bikin tidur lebih nyenyak dan tenang.
Dengan segala keunggulannya, tidaklah berlebihan menjadikan Bear Brand sebagai pilihan utama sekaligus new normal kit kita semua.
(JEDA)
Penulis: Tim Media Servis