tirto.id - Polda Jawa Tengah memastikan penundaan jadwal turnamen Piala Wali Kota Solo 2021 mengingat kasus COVID-19 di provinsi ini masih tinggi. Berdasarkan data Satgas COVID-19, per 28 Juni Jateng bahkan menyumbang kasus harian sebanyak 2.143 pasien.
Kepala Bidang Humas Polda Jateng Kombes Pol.Iqbal Alqudusy di Semarang, Senin (28/6/2021), membenarkan pembatalan turnamen yang rencananya digelar pada 29 Juni hingga 4 Juli 2021 itu.
"Mengingat COVID-19 yang masih meningkat di wilayah Jawa Tengah, khususnya Kota Solo dan sekitarnya, maka pelaksanaan turnamen ditunda," kata dia.
Menurut dia, Satgas COVID-19 telah berkoordinasi dengan PSSI dan pemangku kepentingan terkait dalam turnamen tersebut.
"Ditunda sampai situasi COVID mereda," katanya.
Turnamen Piala Wali Kota Solo 2021 dijadwalkan akan digelar mulai Selasa, 29 Juni hingga 4 Juli 2021.
Delapan tim dari Liga 1 dan 2 Indonesia dijadwalkan berlaga dalam turnamen yang akan digelar dengan sistem gugur di Stadion Manahan Solo itu.
Keempat tim Liga 1 yang akan mermaikan Piala Wali Kota Solo 2021 yakni Arema FC, Persib Bandung, Bhayangkara FC, dan Bali United.
Sementara itu, empat tim Liga 2 yang bakal berlaga masing-masing Persis Solo, PSG Pati (AHHA PS Pati), Sriwijaya FC, serta RANS Cilegon FC.
Dewa United Mundur
Salah satu tim kontestan Piala Wali Kota Solo 2021, yaitu Dewa United sebelumnya memutuskan mundur dari keikutsertaan dengan dalih kondisi pandemi COVID-19. Sebagai gantinya wakil tim Liga 2 lain, Sriwijaya FC masuk untuk mengisi slot yang kosong.
“Welcome Sriwijaya FC. Selamat bergabung dalam pertandingan Piala Walikota Solo,“ tulis akun instagram @pialawalikotasolo.
Meski secara resmi Kota Solo sebagai lokasi tuan rumah kejuaraaan tidak masuk dalam 13 zona merah COVID-19 di Jawa Tengah, pihak Dewa United tetap menganggap hal tersebut patut diwaspadai.
“Terlalu beresiko buat tim jika tetap memaksakan diri ikut serta. Lebih baik kami fokus untuk persiapkan tim bermain di Liga 2,” ujar CEO Dewa United FC, Kevin Hardiman, dikutip dari Antara.
Kekhawatiran kubu Dewa United memang cukup beralasan, lantaran jika ditinjau dari sisi geografis, Kota Solo memiliki jarak yang tak terlampau jauh dengan 13 zona merah Jawa Tengah, yakni: Kudus, Demak, Pati, Grobogan, Jepara, Blora, Pekalongan, Kab Semarang, Brebes, Tegal, Sragen, Wonogiri, dan Semarang.
“Solo sendiri memang belum zona merah. Akan tetapi dari Solo ke Semarang sekarang cuma 1,5 jam lewat tol. Artinya resiko terpapar sangat besar terutama dari orang tanpa gejala atau OTG,” imbuh Kevin.
Editor: Abdul Aziz