Menuju konten utama

Jadwal ASEAN Para Games 30 Juli-6 Agustus 2022 & Daftar Cabor

Jadwal ASEAN Para Games pada tanggal 30 Juli-6 Agustus 2022. Berikut ini daftar cabor ASEAN Para Games 2022.

Jadwal ASEAN Para Games 30 Juli-6 Agustus 2022 & Daftar Cabor
Pebasket Indonesia Donald Pura Santoso mencoba melewati hadangan pebasket Irak Issa Al-Yasiri dalam babak kualifikasi basket kursi roda Asian Para Games 2018 di Hall Basket Senayan, Jakarta, Kamis (11/10/2018). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

tirto.id - Jadwal ASEAN Para Games berlangsung pada 30 Juli-6 Agustus 2022. Di daftar cabor ASEAN Para Games 2022, terdapat 14 cabang olahraga yang akan dilombakan.

Setelah absen selama 3 tahun lantaran pandemi, ASEAN Para Games bakal kembali digelar pada tahun ini. Indonesia akan menjadi tuan rumah turnamen ini untuk kedua kalinya. Pentas olahraga bagi atlet difabel ini akan digelar di Solo, Jawa Tengah.

Sebelumnya, pada edisi ke-6 2011 lalu, Indonesia juga pernah menjadi tuan rumah ASEAN Para Games dengan lokasi sama, Solo, Jawa Tengah. Sayangnya, Indonesia ketika itu gagal menyabet gelar juara umum. Dengan perolehan 113 medali, Kontingen Merah Putih kalah dari Thailand yang menggondol 126 keping medali.

Namun, Indonesia berhasil bangkit di edisi berikutnya. Tepatnya pada gelaran ASEAN Para Games 2014 di Myanmar, Kontingen Merah Putih berhasil meraih gelar juara umum, dengan mengantongi 99 medali.

Indonesia kembali berhasil meraih juara umum di ASEAN Para Games edisi terakhir yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia. Maka itu, di edisi 2022, para atlet difabel tuan rumah akan berjuang demi meraih back to back juara umum.

Daftar Cabor ASEAN Para Games 2022 Solo

Ada 14 cabor di ASEAN Para Games 2022. Berikut ini rincian daftar cabor yang akan dimainkan di ASEAN Para Games 2022 beserta keterangan singkat tentang aturan permainannya.

1. Bulu tangkis

Secara umum, peraturan permainan bulu tangkis di ASEAN Para Games tidak jauh berbeda dengan badminton pada umumnya. Hanya saja, ada beberapa penyesuaian terkait klasifikasi, berdasarkan jenis disbilitas atletnya.

Terdapat 6 kategori yang dimainkan, yakni:

  • WH1 (Kursi roda/gangguan berat)
  • WH1 (Kursi roda/disabilitas ringan)
  • SL3 (Berdiri/gangguan ekstremitas bawah minor)
  • SL4 (Berdiri/gangguan ekstremitas bawah/berat)
  • SU5 (Gangguan berdiri/ekstremitas atas)
  • SH6 (Berdiri/bertubuh pendek).

2. Para Atletik

Dari segi peraturan, para atletik sama seperti cabor atletik yang dimainkan atlet awas. Perbedaan terletak pada peralatan pendukung saja, seperti kursi roda, prostetik, dan pemandu (biasanya digunakan untuk cabor lari).

3. Para Renang

Aturan untuk olahraga para renang diadaptasi dari regulasi Federasi Renang Internasional. Kategori individu terdiri dari gaya punggung, gaya dada, kupu-kupu, gaya bebas, dan gaya ganti individu.

Adapun untuk kategori beregu, ada lomba estafet. Kolam renang yang digunakan mengacu pada standar olimpiade.

4. Para Tenis Meja

Cabor tenis meja untuk atlet penyandang disabilitas bisa dimainkan sambil duduk atau berdiri. Ada 11 kategori dalam cabang olahraga ini, yaitu kelas 1-5 (berkursi roda) dan 6-11 (berdiri). Khusus untuk kelas 11, pesertanya terdiri dari atlet-atlet dengan disabilitas intelektual. Cara bermain dan aturan mainnya tidak jauh berbeda dengan tenis meja pada umumnya.

5. Catur

Cabor catur di ASEAN Para Games dimainkan dengan cara tidak jauh berbeda dengan catur untuk atlet awas. Selama permainan, pemain harus menggerakkan bidak caturnya sesuai aturan. Hal ini dilakukan sambil menyingkirkan bidak catur lawan yang biasa disebut dengan istilah “makan” atau “skakmat”.

Kemenangan ditentukan oleh keberhasilan pemain dalam skakmat. Selain skakmat, kemenangan juga bisa didapatkan jika lawan menyerah secara sukarela.

6. Angkat Beban

Angkat beban atau powerlifting untuk ASEAN Para Games dimainkan oleh para atlet penyandang disabilitas daksa (kaki atau pinggul). Cara bermainnya kurang lebih sama dengan angkat besi pada umumnya. Atlet yang mampu mendapatkan total batch terbanyak akan menjadi pemenangnya.

7. Boccia

Dalam turnamen ASEAN Para Games, cabor Boccia akan dimainkan oleh para atlet penyandang disabilitas cerebral palsy. Terdapat 3 nomor dalam cabor ini, di antaranya yakni nomor tunggal , berpasangan, dan beregu. Para atlet akan bermain dengan menggunakan kursi roda.

Tim yang berhadapan, masing-masing akan mendapatkan 6 bola. Tim yang pertama mendapatkan bola merah, yang lainnya mendapatkan bola biru. Para atlet akan melempar, menendang atau menggunakan alat untuk mendorong bola kulit sedekat mungkin dengan bola putih yang disebut dengan "jack."

8. Blind Judo

Blind Judo termasuk dalam kategori olahraga bela diri, dan diikuti oleh atlet tunanetra. Dengan demikian, para atlet menggunakan indera perabanya untuk 'merasakan' gerakan yang dilakukan lawan. Pernapasan, gerakan, dan genggaman menjadi hal-hal yang harus diperhatikan secara detail selama pertandingan.

9. Goalball

Selain Blind Judo, Goalball juga termasuk salah satu cabor yang diperuntukkan bagi atlet tuna netra. Atlet bersaing dalam tim yang terdiri dari tiga orang.

Cara bermain goalball ialah dengan melempar bola berisi lonceng ke gawang lawan. Bola dilempar dengan tangan dan tidak boleh ditendang, sehingga perlu koordinasi antara telinga dan tangan.

10. Wheelchair Tennis

Wheelchair tennis adalah pertandingan tenis yang dimainkan oleh atlet dengan menggunakan kursi roda. Kategori cabor ini dibagi menjadi 2.

Pertama, kategori Open, untuk atlet dengan masalah kaki permanen (salah satu atau keduanya). Kedua, kategori Quad, untuk atlet dengan kelainan lengan tambahan yang memengaruhi ayunan raket dan manuver kursi roda

11. Panahan

Panahan untuk atlet disabilitas di ASEAN Para Games dimainkan dengan alat khusus, sesuai aturan di setiap kategori.

Dalam kategori individu, pemanah menembakkan 72 anak panah pada target 10 lingkaran. Setiap atlet diberikan waktu 4 menit per ronde. Pencetak skor terbanyak bisa maju ke pertandingan head-to-head (eliminasi tunggal) 15 anak panah.

12. CP Football (Cerebral Palsy Football)

CP Football adalah permainan sepak bola dengan 7 pemain, yang dimainkan oleh para atlet dengan gangguan neurologis, termasuk stroke, dan cedera otak traumatis.

Olahraga CP Football mencakup beberapa modifikasi. Misalnya, tidak ada offside dan pemain diperbolehkan melempar bola hanya dengan menggunakan satu tangan. Pertandingan ini terdiri dari 2 babak, masing-masing 30 menit, dan istirahat 15 menit. Setiap tim terdiri dari 7 pemain dengan ukuran gawang dan lapangan yang lebih kecil.

13. Wheelchair Basketball

Wheelchair basketball atau basket kursi roda dimainkan dalam ruangan tertutup. Jumlah pemain di olahraga ini sama dengan pertandingan basket untuk atlet awas, yakni 5 pemain setiap tim. Dalam hal aturan, pemain diberi nilai pada rentang 1,0 hingga 4,0 poin, tergantung pada jarak lemparan yang masuk ke ring.

14. Sitting Voli

Voli duduk atau sitting volleyball adalah olahraga tim yang menampilkan gerakan konstan dan komunikasi antarpemain. Sama seperti pertandingan voli untuk atlet awas, voli duduk juga dimainkan oleh 2 tim yang dihuni masing-masing 6 pemain.

Secara umum, aturan permainannya pun sama. Hanya saja terdapat penyesuaian ukuran lapangan dan tinggi net yang lebih pendek. Pertandingan ini dimainkan dalam format set best-of-five.

Baca juga artikel terkait ASEAN PARA GAMES atau tulisan lainnya dari Fadli Nasrudin

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Fadli Nasrudin
Penulis: Fadli Nasrudin
Editor: Addi M Idhom