tirto.id - Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono meresmikan Ruang Konservasi Benda Seni Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (15/4/2021). Pengesahan ruang konservasi benda seni Istana Negara dalam rangka menjaga dan merawat koleksi benda seni di lingkungan Istana Kepresidenan, Jakarta.
"Kami resmikan bangunan restorasi dan konservasi ini untuk bisa merestorasi seluruh aset-aset yang bernilai tak terhingga," ujar Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono dalam sambutannya sebagaimana keterangan Biro Pers dan Media Istana, Jumat (16/4/2021).
Menurut Heru, peresmian Ruang Konservasi Benda Seni tersebut merupakan bagian dari salah satu tugas Sekretariat Presiden untuk mengelola koleksi benda-benda seni Istana Kepresidenan. Ia berharap kehadiran ruang konservasi bisa merestorasi benda-benda seni di Istana Kepresidenan mengingat nilai aset yang terkandung di dalamnya sangat tinggi.
"Hari ini kita berjuang sedikit demi sedikit ruangan ini telah berhasil untuk melakukan restorasi benda-benda seni nanti ada di sini, dan harapan kami di sini untuk ada Pak Sesmen (Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara) juga, harapan kami anggaran itu bisa kita tingkatkan," kata Heru.
Di waktu yang sama, Deputi Bidang Administrasi dan Pengelolaan Istana Rika Kiswardani menjelaskan salah satu tujuan pendirian Ruang Konservasi Benda Seni di Istana Kepresidenan Jakarta adalah sebagai tempat penyimpanan benda-benda seni yang memerlukan perawatan dan perhatian khusus.
"Ruang konservasi ini telah dibangun dengan spesifikasi khusus artinya dari sisi pengaturan suhu, dari sisi keamanan, bahkan juga dari pencegahan seandainya ada bahaya kebakaran," ujar Rika.
Selain itu, Sekretariat Presiden juga akan bekerja sama dengan para kurator dan konservator untuk memelihara serta merawat benda-benda seni yang menjadi koleksi Istana Kepresidenan Jakarta. Ruang konservasi ini, kata Rika, juga bisa menjadi laboratorium selain sebagai ruang perawatan.
Terakhir, Rika berharap Ruang Konservasi Benda Seni tersebut dapat menjadi sarana edukasi bagi masyarakat yang ingin mengenal dan menambah wawasan terkait benda-benda seni.
"Insyaallah kami juga akan menggunakan ruang konservasi ini sebagai ajang edukasi," ucap Rika.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri