tirto.id -
Namun, menurut Nurhasan, sosok Catur sebelumnya tidak pernah menonton secara langsung pertandingan Persija di stadion. Alasannya khawatir dengan faktor keamanan--yang pada akhirnya kekhawatiran itu justru benar-benar terjadi . Nurhasan tak menyangka pilihan Catur mendukung Timnas menjadi momen terakhir sang menantu.
"Cuman enggak pernah nonton aja, soalnya takut rusuh. Kemarin itu kan Timnas, makanya nonton," kata Nurhasan.
Saat Ardi tiba di Rumah Sakit Mitra Keluarga pada pukul 20:00 WIB ia melihat banyak aparat keamanan yang berjaga. "Saya datang sama adik ipar saya, dan di situ sudah banyak polisi," tutur Ardi.
Baca juga:Indonesia vs Fiji: Satu Penonton Tewas Gara-gara Kembang Api
Sebelumnya, Sabtu (3/9) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyatakan seorang penonton pertandingan persahabatan internasional Indonesia versus Fiji di Stadion Patriot Candrabaga, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu, meninggal dunia karena terkena lontaran kembang api usai laga.
"Kembang api itu diterbangkan dari tribun selatan ke tribun timur seketika usai pertandingan. Satu orang terkena kembang api itu dan saat ini kondisi korban meninggal dunia," kata Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria di Stadion Patriot Candrabaga, Bekasi seperti dikutip Antara.
Terduga pelaku yang diketahui lebih dari satu orang sudah ditangkap oleh pihak kepolisian dan kini menjalani pemeriksaan. Ratu Tisha menyebut PSSI sebenarnya sudah menerapkan standar keamanan yang tinggi dalam laga persahabatan internasional tersebut. Namun, dia mengakui ada penonton yang lolos membawa kembang api yang akhirnya berakibat fatal.
"PSSI langsung menemani korban dari awal kejadian hingga ke rumah sakit. Kami mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban dan mengutuk sikap seperti ini dan semua tindakan yang bisa menghancurkan sepak bola nasional," tutur Ratu.
Sementara itu, Kepala Hubungan Media dan Promosi Digital PSSI Gatot Widakdo mengatakan bahwa PSSI juga akan memberikan santunan kepada keluarga korban. Gatot pun berharap PSSI tidak mendapatkan sanksi dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) ataupun Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) akibat hal itu.
"Mudah-mudahan tidak sampai ke sana," tuturnya.
Adapun kronologis kejadian dari pihak PSSI, kembang api itu diluncurkan dari tribun penonton sesaat setelah wasit Spartak Danilenko asal Kyrgyzstan meniup peluit tanda pertandingan berakhir. Bukannya ke atas, kembang api itu malah meluncur horizontal dari tribun selatan menuju ke tribun timur dan tepat menghantam wajah Catur Yulianto.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Jay Akbar