tirto.id - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi mengatakan permintaan para pengusaha otobus untuk memiliki rute sendiri dari timur ke barat sulit dilakukan.
"[Pengadaan jalur dari barat ke timur] Riskan ya," ujar dia kepada Tirto, Senin (20/5/2019).
Sebelumnya, kebijakan Kementerian Perhubungan soal rencana penerapan satu arah (one way) di Tol Cikarang Utama-Brebes mulai 30 Mei hingga 2 Juni 2019 selama 24 jam.
Realisasi dari penetapan one way ini dipilih dari dua pilihan lainnya untuk memecah kemacetan saat mudik yaitu skema rekayasa lalu lintas.
Untuk menanggapi keluhan tersebut, pihaknya malam ini akan membahas soal rekayasa lalu lintas dengan pihak Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI).
"Mau saya diskusikan dulu dengan IPOMI dan Korlantas. Nanti malam sudah janjian sama IPOMI," papar dia.
Sebelumnya, IPOMI memprotes kebijakan Kementerian Perhubungan soal rencana penerapan kebijakan satu arah (one way) di Tol Cikarang Utama-Brebes mulai 30 Mei hingga 2 Juni 2019 selama 24 jam.
Pasalnya, kebijakan satu arah akan berdampak terlambatnya armada bus dan angkutan umum lainnya masuk ke Jakarta dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
IPOMI juga telah mengirimkan surat penolakan ini kepada Presiden Joko Widodo. Salinan surat diperoleh Tirto, di dalamnya juga berisi protes terkait pengelolaan terminal oleh Kementerian Perhubungan.
Selain itu, juga terkait upaya pengusaha bus yang telah berinvestasi menyiapkan armada untuk jalan tol, sehingga kebijakan one way saat arus mudik merugikannya.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri