tirto.id - Sejumlah pengusaha sapi di Nusa Tenggara Timur (NTB) mengaku lebih memilih menggunakan kapal kargo daripada menggunakan tol laut untuk mengantar dan mengirim sapi-sapinya ke Jakarta dan sekitarnya. Mereka beralasan prosedur kapal kargo lebih mudah dibandingkan tol laut meskipun biaya lebih mahal.
"Walaupun harga sewa kapalnya beda dengan kapal tol laut tetapi urusannya (prosedur kapal kargo, red.) tidak terlalu menyulitkan," kata Anis Laka, salah seorang pengusaha sapi di Kupang, Senin (29/2/2016).
Untuk diketahui, biaya pengiriman sapi menggunakan kapal kargo sebesar Rp 450 ribu per satu ekor sapi sedangkan dengan kapal tol laut K.M. Camara Nusantara I biaya pengangkutan sebesar Rp 320 ribu.
"Walaupun harganya sedikit berbeda dengan kapal kargo tetapi proses saat pendaftaran agar sapi saya bisa ikut, sangat sulit bahkan pada saat pengiriman kedua ketiga saya tidak mendapat jatah, padahal saya sudah mendaftar dari awal," kata Anis seperti dilaporkan Antara.
Lebih lanjut Anis mengungkapkan, apabila sapi-sapinya tidak diberangkatkan, dirinya akan rugi. Dirinya mengaku harus mengeluarkan biaya Rp 2 juta per hari untuk perawatan sejumlah sapi-sapinya selama di karantina. Apalagi jumlah sapinya saat ini mencapai 300-an ekor yang sudah siap untuk dikirim menggunakan kapal kargo.
"Minggu lalu saya juga sudah mengirimkan 350 ekor sapi menggunakan kapal kargo karena tidak mendapatkan tempat di kapal Camara Nusantara," katanya.
Hal senada diakui Helda Kota Diah, pengusaha sapi dari C.V. Cahaya Baru.
"Kalau memang kapalnya membawa banyak peti kemas, paling tidak sekitar 100-150 ekor yang bisa saya kirim seperti pada hari ini," katanya.
Balai Karantina NTT di Tenau mendata ada tiga kapal kargo yang biasa dipakai oleh pengusaha untuk mengirim sapi-sapinya yang rutenya Kupang-Surabaya-Jakarta. Jumlah sapi yang dikirim berkisar 300 sampai 500 ekor yang dimiliki oleh masing-masing pengusaha.