tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Jogja menginformasikan potensi terjadinya cuaca ekstrem saat masa pancaroba seperti saat ini, Rabu (20/11/2019).
Kepala Kelompok Analisa dan Prakiraan Cuaca BMKG Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta, Sigit Hadi Prakosa saat dihubungi redaksi Tirto mengatakan saat masa pancaroba seperti saat ini masyarakat terutama yang tinggal di Jogja harus waspada terdapat cuaca ekstrem berupa hujan disertai petir dan angin kencang.
Saat pancaroba sekarang ini potensi kejadian cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang atau puting beliung meningkat. Bencana Hidrometeorologi yang mungkin terjadi akibat cuaca ekstrem adalah banjir, tanah longsor, baliho atau pohon tumbang dan sambaran petir," ujar Sigit.
Guna mengantisipasi cuaca ekstrem BMKG mengimbau masyarakat agar:
1. Normalisasi saluran air dan sungai untuk antisipasi banjir
2. Cek keretakan tanah diperbukitan untuk deteksi dini tanah longsor
3. Pangkas pohon yng terlalu rimbun untuk meminimalisir pohon tumbang
4. Tidak mengaktifkan handphone saat cuaca buruk
5. Tidak berteduh di bawah pohon saat hujan dan berpencar minimal 4 meter saat terjadi sambaran petir
Sigit juga menginformasikan beberapa wilayah di Jogja yang memiliki potensi cuaca ekstrem saat masa pancaroba, di antaranya:
1. Wilayah Sleman bagian utara (Turi, Pakem, Cangkringan, Tempel, Sleman)
2. Wilayah Kulon Progo (Kalibawang, Samigaluh)
3. Wilayah Gunungkidul (Gedangsari, Ngawen)
Anda juga bisa meng-update info peringatan dini cuaca ekstrem melalui laman resmi BMKG, aplikasi info BMKG atau media sosial Twitter BMKG.
Editor: Agung DH
