tirto.id - Situasi Gunung Merapi hari ini, Senin, 9 Agustus 2021 berdasarkan periode pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB mengalami 75 kali gempa guguran, 5 kali gempa hembusan, 14 kali gempa hybrid/fase banyak dan 1 kali gempa vulkanik dangkal.
Sebelumnya, pada Minggu, 8 Agustus, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) sempat melaporkan kalau Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran sehingga memicu hujan abu tipis di lereng gunung.
"Terjadi hujan abu intensitas tipis di beberapa lokasi setelah kejadian awan panas ini," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida seperti dikutip Antara News.
Berdasarkan data sementara, menurut Hanik, hujan abu tipis mengguyur wilayah Tlogolele serta Klakah Ngisor di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah serta Kapuhan, Paten, Ngowok, dan Babadan di Kabupaten Magelang, Jateng.
Sementara itu, laman magma.esdm.go.id, aktivitas Gunung Merapi pada hari ini, Senin (9/8) pukul 06.00-12.00 WIB mengalami 75 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-19 mm dan lama gempa 16-120 detik. Berikut rinciannya:
Aktivitas Gunung Merapi
Gunung Api Merapi terletak di Kab/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Pengamatan Visual
Gunung api tertutup kabut 0-II hingga tertutup kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan, angin sedang ke arah utara.
Klimatologi
Cuaca berawan, angin sedang ke arah utara. Suhu udara sekitar 20-27°C. Kelembaban 66-68%. Tekanan udara 837-959 mmHg.
Pengamatan Kegempaan
- 75 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-19 mm dan lama gempa 16-120 detik.
- 5 kali gempa hembusan dengan amplitudo 4-6 mm, dan lama gempa 13-20 detik.
- 14 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 4-26 mm, S-P 0.4-0.8 detik dan lama gempa 5-12 detik.
- 1 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 35 mm, dan lama gempa 11 detik.
Rekomendasi
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
5. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya