Menuju konten utama

Info Gunung Merapi: 67 Kali Gempa Guguran & 213 Kali Gempa Hembusan

Gunung Merapi mengalami 213 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2-9 mm, dan lama gempa 6-100 detik.

Info Gunung Merapi: 67 Kali Gempa Guguran & 213 Kali Gempa Hembusan
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran dipotret dari Srumbung, Magelang, Jateng, Kamis (6/5/2021). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/hp.

tirto.id - Situasi Gunung Merapi hari ini, Kamis, 2 September 2021 berdasarkan periode pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB, mengalami 67 Kali gempa guguran dan 213 Kali gempa hembusan. Sampai saat ini Merapi masih berstatus siaga level tiga.

Berdasarkan laporan Antara News pada Rabu malam, gunung yang berbatasan dengan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu juga meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur sejauh 2.300 meter ke arah barat daya.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, awan panas guguran itu terjadi pada pukul 18.26 WIB. "Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 55 mm dan durasi 173 detik," kata dia.

Berikut adalah aktivitas Gunung Merapi berdasarkan laporan laman magma.esdm.go.id pada Kamis (2/9/2021) pukul 06.00-12.00 WIB.

Aktivitas Gunung Merapi

Gunung Api Merapi terletak di Kab/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.

Pengamatan Visual

Gunung api tertutup Kabut 0-I hingga tertutup kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah barat.

Klimatologi

Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara sekitar 20-27°C. Kelembaban 61-87%. Tekanan udara 568-717 mmHg.

Pengamatan Kegempaan

  • 67 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-23 mm dan lama gempa 11-91 detik.
  • 213 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2-9 mm, dan lama gempa 6-100 detik.

Rekomendasi

1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya.

3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.

4. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

5. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.

6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

Baca juga artikel terkait GUNUNG MERAPI atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya