tirto.id - Gunung Merapi yang terletak di antara Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami 66 kali gempa guguran, 38 kali gempa hembusan dan 17 kali gempa low frequency. Peristiwa itu terjadi berdasarkan pengamatan hari ini, Senin, 6 September 2021 pukul 12.00-18.00 WIB.
Antara Newsmelaporkan, aktivitas Gunung Merapi hari ini, berdasarkan pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB meluncurkan guguran lava pijar 19 kali dengan jarak luncur maksimum 1.000 sampai 1.500 meter ke arah barat daya.
Selama kurun itu, kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, selama kurun itu Merapi juga mengalami 38 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-17 mm selama 14-139 detik, 25 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-5 mm selama 8-13 detik, 35 kali gempa frekuensi rendah dengan amplitudo 3-7 mm selama 7-15 detik, dan dua kali gempa fase banyak dengan amplitudo 5-24 mm selama 5 detik.
Berikut adalah aktivitas Gunung Merapi berdasarkan pengamatan hari ini pukul pukul 12.00-18.00 WIB sebagaimana dilaporkan laman magma.esdm.go.id.
Aktivitas Gunung Merapi
Gunung Api Merapi terletak di Kab/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Pengamatan Visual
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-III. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 50 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga kencang ke arah utara dan barat.
Klimatologi
Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga kencang ke arah utara dan barat. Suhu udara sekitar 18-23°C. Kelembaban 66-99%. Tekanan udara 568-709 mmHg.
Pengamatan Kegempaan
- 66 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-24 mm dan lama gempa 17-136 detik.
- 38 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2-8 mm, dan lama gempa 8-26 detik.
- 17 kali gempa low frequency dengan amplitudo 3-9 mm, dan lama gempa 7-12 detik.
Rekomendasi
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
5. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya